Senin, 31 Desember 2012

Saatnya Merubah Cara Berfikir Kita



                Awal mula ikut ujian seleksi masuk perguruan tinggi (SMPTN) begitu singkat dan sederhananya cara berfikir ku saat itu, kampus adalah tempatnya kita belajar agar bisa bekerja diperusahaan-perusahan besar, dengan gaji yang besar dan dalam jangka waktu cepat setelah pasca kampus.Yah,.. dan ternyata bukan ku sendiri yang mengalaminya, hampir semua mahasiswa mengalami hal-hal seperti ini, kita tidak sadar dengan apa yang telah terjadi dengan lingkungan sekitar, krn kita buta dengan kondisi-kondisi di lapangan, krn kita sudah dibentuk secara tidak langsung untuk hidup individu tanpa harus merasakan kondisi sosial masyarakat.Hm.. Inilah yang kuketahui, kupahami dan kujalani kehidupanku di awal-awal memasuki kehidupan kampus yang penuh warna-warni.
Apakah salah.?? Tentu tidak, karna kita belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, walau kadang apa yang terjadi sebenarnya itu sudah tampak di depan mata kita. Hanya saja tidak semua orang memiliki kemampuan untuk merasakan dan langsung merespon apa yang terjadi tanpa harus dijelaskan kepadanya. Saat ku mulai beranjak lebih jauh memasuki kehidupan kampus, mulailah masuk kedalam kepala ini berbagai macam cara berfikir yang berbeda-beda dari hasil diskusiku dengan senior-senior dan dosen yang ada.
Ada yang mempunyai cara berfikir sama seperti cara berfikirku sebelumnya, yaitu selesai kuliah cari kerja di perusahaan terkenal agar dapat beli ini dan beli itu, jadi rajin-rajinlah belajar jangan ikut kegiatan-kegiatan yang tidak penting, itulah kesan yang ku dapat saat ketemu dengan senior yang punya mimpi sama seperti ku dulu.
Dihari-hari selanjutnya saya ketemu dengan senior yang memiliki cara berfikir yang aneh atau diluar cara berfikirku selama ini, ia adalah seorang aktivis yang sudah banyak berkecimpung didunia keorganisasian, ia mengajak kami mencoba membuka mata sedikit demi sedikit tentang apa yang terjadi dengan permasalah bangsa ini, yaitu korupsi yang merajalela, pendidikan masyarakat yang tidak jelas keberadaannya, kejahatan-kejahatan yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi, kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau malah menyengsarakan masyarakat luas dan lain-lain, lalu dimanakah peran kita sebagai mahasiswa.? Dan iapun menjelasi apasih peran dan fungsi mahasiswa itu sendiri. hal inilah yang kudapat dari seorang senior yang berkecimpung didunia organisasi. Setelah berdiskusi panjang tentang permasalah bangsa ini saya mulai tertarik untuk ikut organisasi. Dengan ikut aksi menuntut semua ketidak adilan dan kesalahan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, dan di organisasi ini saya belajar untuk membentuk calon-calon pemimpin masa depan, agar bangsa ini bisa berubah dengan sebagai mana mestinya. Karna mahasiswa hari ini akan menjadi pemimpin masa depan 10 atau 20 tahun yang akan datang.
Waktu terus berjalan dan kuliahpun juga terus berjalan, di sebuah mata kuliah saya menemukan cara berfiikir yang baru lagi, yaitu perkataan seorang dosen kepada mahasiswanya, ia bertanya sama kami yang waktu itu lagi kuliah mata kuliah yang ia ajari, bapak dosen tersebut bertanya sama kami, “siapa yang ingin bekerja di DINAS Pekerjaan Umum (PNS) dengan gaji 10 juta perbulan,?” dengan serentak kami mengangkat tangan tinggi-tinggi, lalu ia bertanya lagi, “coba kalian kalikan gaji kalian selama setahun, trus kalikan selama kalian hidup atau anggap saja 100 tahun kalian hidup, dan berapa jumlahnya?,” lalu kamipun menghitungnya dan mendapatkan hasil sebanyak Rp 12 milyar rupiah, lalu dia bilang lagi, “kalau seandainya kalian jadi seorang kontraktor, maka Rp 12 Milyar itu bisa kalian dapatkan selama  1 tahun,” lalu kamipun kaget terdiam sambil memasang ekspresi mata agak melotot sedikit dan mulut terbuka, kalau bahasa dusunku melongo namanya. Hehe.. lalu bapak tersebut melanjutkan perkataannya, “sekarang terserah kalian ingin jadi apa,? uang yang terkumpul Rp 12 milyar dari gaji PNS itu tergantung juga dengan umur kalian kalau seandainya umur kalian sampai dengan 100 tahun, dan itupun kalau kalian tidak pernah makan-makan selama 100 tahun atau membeli kebutuhan hidup.” Dan ia berkata terakhir kalinya, “ saya jadi PNS ini ada tujuannya.”
Waktu terus berganti  dan disuatu acara saya ketemu lagi dengan seorang pengusaha besar, yaitu seorang entrepeneur yang memiliki cara berfikir berbeda juga. Ia bertanya sama kami, “apa anda bermimpi untuk kerja di perusahaan-perusahaan besar.?” Lalu hampir semua bilang yah, lalu setelah dia mendengar perkataan kami, ia berkata, “berarti kalian sudah dari awal bermimpi untuk menjadi seorang pekerja, bukan seorang bos.” Lalu terhentaklah kamisemua mendengar omongannya, dan ia berbicara lagi, “ apa kalian tidak pernah ingin menggaji orang lain.? Apa kalian selamanya hanya ingin jadi pekerja yang selalu disuruh-suruh walau cara bos kita menyuruh tersebut dengan lembut atau kasar.? Apa kalian tidak pernah ingin menjadi seorang BOS yang bisa menyuruh orang lain atau bahkan kerjaannya hanya duduk di dalam ruangan yang ber AC atau bahkan bisa pergi kmanapun ia suka tanpa ada yang melarang atau yang mengikat kita untuk pergi kemanapun seperti pekerjaan telah mengikat kita.?” Sekali lagi kami terdiam panjang memikirkannya. Setelah beberapa saat ia berbicara lagi, “kalau kalian tidak ingin menjadi seorang pekerja maka keluarlah kalian dari dunia nyaman kalian, dan pergilah kedunia yang lebih indah lagi, tapi ingat, setiap yang bagus-bagus pasti banyak tantangannya atau kegagalan yang akan kalian temui, tapi jangan takut, karna pada saat kalian takut maka pada saat itu sebenarnya kalian sudah gagal, kegagalan itu tidak di nilai dari setiap kalian jatuh, tapi pada saat kalian tidak mau berdiri lagi pada waktu kalian terjatuh, maka itulah yang namanya kegagalan, jadi saat kalian terjatuh maka berdirilah karna anak kecil untuk bisa berjalan ia harus mengalami jatuh dulu beberapa kali baru bisa berlari dengan kencangnya.” Lalu disisi lain saya juga pernah dengar teman saya bilang, “orang paling kaya itu bukanlah akademisi ataupun pejabat pemerintahan tapi seorang pebisnislah orang terkaya didunia ini.”  Hal positif yang bisa diambil dari perkataannya adalah dengan menjadi pengusaha (pebisnis) saya bisa jadi BOS atau bisa menggaji orang lain.
Pada suatu hari saya mencoba berfikir tentang semua yang sudah saya temukan dikampus tercinta, dengan sekian banyak permasalah bangsa ini, seperti pengangguran, pemimpin yang tidak adil dan lain-lain, maka sampailah saya diujung kesimpulan, saya ingin menjadi seorang pengusaha, agar bisa menggaji orang banyak dan agar bisa mengurangi sekian banyak penganggurandi indonesia dan agar saya memiliki banyak waktu kosong karna sudah ada pegawai, dan pada saat itulah saya ingin menjadi seorang pemimpin agar bisa terlibat dalam merubah bangsa ini untuk menjadi lebih baik, kalau kita menjadi seorang anggota atau pegawai, maka akan susah untuk merubah bangsa ini karna bukan kita pengambil kebijakan tersebut.
Disini saya tidak menyalahkan mahasiswa yang ingin kerja di perusahaan-perusahaan besar, PNS atau guru sekolah, hanya saja saya berharap saat kalian ingin bekerja di perusahaan besar , PNS atau guru sekolah maka bercita-citalah untuk jadi pemimpin di lembaga tersebut agar bisa merubah sistem yang salah menjadi benar. Dan bagi yang ingin jadi guru kalau ada uang bermimpilah untuk membuat sekolah, karena dengannya kalian bisa membentuk calon-calon pemimpin masa depan seperti yang kalian inginkan. Dan saya juga tidak menyalahkan orang-orang yang ingin jadi pemimpin di pemerintahan hanya saja saya berharap kalian sebelum masuk kesana sudah memiliki penghasilan yang cukup sehingga yang kalian cari disana adalah benar-benar sebuah keadilan bukan uang untuk kehidupan.
Disini yang menjadi titik permasalahan bukanlah hasil tapi cara berfikir kita, karena yang menentukan hasil itu adalah tuhan, kita hanya di tuntut untuk berusaha dalam mencapainya.
akhir kata dari saya,
“Dunia kampus adalah tempat untuk merobah cara berfikir kita terhadap sesuatu.”
Wassalam..
SETETES HARAPAN

Debu..
Deru debu yang menghempas
Seakan dunia mau kiamat
Seakan hilang dari peredarannya

Indonesiaku..
Akankah engkau keluar dari keterpurukan
Akankah engkau bangkit dari medan perang
Dengan kondisimu saat ini

Indonesiaku...
Lihatlah tanganmu,
Begitu banyak korupsi yang terjadi
Tanganmu hilang,
Sa'at kemiskinan berdiri di depanmu

Indonesiaku..
Lihatlah kakimu,
Begitu mudah melangkah menuju ke zholiman
Kakimu pergi,
Sa'at kebodohan mengerogoti seluruh tubuhmu.

Indonesiaku...
Bukan bermaksud hilangnya mimpi
Bukan bermaksud hilangnya smangat
Hanya kekhawatiran yang menyelimuti

Wahai Pemuda..
Masih adakah keringatmu yang akan kau kucurkan
Masih kuatkah tulangmu untuk kau teguhkan
Karna hanya dengan ini awal kebangkitan negara ini

Memang..
Hidup ini begitu membingungkan
Menuntut kita untuk selalu berjuang
Menuntut kita untuk membawa angin kemenangan

Wahai Tuhan ku..
Berilah cahaya-Mu dalam kegelapan ini
Agar kesejukan membanjiri tanah pertiwi
Agar rembulan tersenyum dengan cerahnya
Agar angin kesyukuran selalu ada.

Di tanah air ku Tercinta
"INDONESIA".

Karangan: Rahmat Syawal

Keajaiban Itu Selalu Ada


Juli  2010 saya dan teman-teman di sebuah organisasi membuat sebuah kegiatan memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 65,itulah hari yang dinanti dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia yang membuat masyarakatnya menangis dan juga tertawa karena senang atas kemerdekaan ini, sehingga semangat juang itu tumbuh besar dan membuat teriakan-teriakan dipinggir jalan, dikota-kota, di desa-desa,hanya satu kata yang diteriakkan dan membuat teriakan ini bergema keseluruh pelosok negeri ini yaitu MERDEKA. Alhamdulillah teman-teman semua menerima ide saya. Disini kami mencoba membuat sebuah konsepan yang bisa memberikan  manfaat bagi masyarakat banyak dan bisa di rasakan oleh banyak orang, untuk itu kami mulai melist sasaran-sasaran yang akan terlibat dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka kami membuat kegiatan se kabupaten, kebetulan lokasi kampus kami di kabupaten ogan iilir, maka kegiatan ini se kabupaten ogan ilir.Selanjutnya kami membahas yang lebih detail tentang sasaran peserta, siapasih dari segitu banyak masyarakat yang akan terlibat di dalam kegiatan tersebut.?Maka kami mulai berfikir dan mentoklah di satu usulan yaitu siswa sekolah, baik sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP) atau sederajatnya dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajatnya. Dan mulailah kami membuat berbagai macam acara yang seluruhnya terfokus kepada lomba-lomba. Ada lomba menggambar foto pahlawan, lomba baca puisi,  cerdas cermat, debat, lomba karikaturdan lain-lain.
Setelah mendiskusikan ini kami mulai bergerak untuk menjadikan sebuah konsepan ini menjadi sebuah kenyataan yang akan menjadi kenangan di masa yang akan datang dan menjadi sebuah amalan di yaumil akhir nanti, (Aamiin), inilah niatan awal kami. Selanjutnya kami mulai menjalankan tugas sesuai tugas masing-masing, ada yang buat surat kekantor dinas pendidikan dan mengatarkannya agar kegiatan ini mendapat dukungan serta dihadiri peserta yang banyak, ada yang membuat proposal untuk mencari dana, karna tampa dana kegiatan susah terlaksana dengan baik, dan ada juga yang membuat surat untuk juri-juri penilai lomba-lomba yang akan dilaksanakan.
Hari berjalan dan terus berjalan, kamipun juga seperti itu, berjalan terus agar kegiatan ini sukses seperti yang diimpikan, hingga sampailah kami di satu titik, yaitu tiga hari sebelum hari H atau tiga hari sebelum berlangsungnya kegiatan yang diimpi-impikan. Dorr… biasanya orang akan kaget kalau dikagetkan, begitu juga dengan kami, kami dikagetkan dengan satu permasalahan yang sering dialami oleh organisasi-organisasi lain yaitu D-A-N-A (DANA). Dana yang ada hanya sedikit, mulailah panik diantara kami, karna kegiatan yang ingin dilaksanakan ini membutuhkan dana yang lumayan besar, lalu saya mencoba menghilangkan kepanikan ini agar teman-teman yang lain tidak lagi mempermasalahkan masalahkan ini, saya bilang kalau masalah dana jangan terlalu dipikirkan Insya Allah ada,  lalu saya menghubungi bendahara di organisasi saya berada untuk menanyakan dana yang ada berapa, karena dia (bendahara umum) diatas saya tentu dia akan mengatakan yang tidak membuat saya langsung ngedrop dengan kondisi yang ada, sama seperti yang saya bilang kepada yang lain, dia bilang Insya Allah dananya ada tapi sedikit. Karena ini kegiatan saya, saya meminta ketegasan dia untuk mengatakan berapa jumlah yang sedikit itu biar saya jelas berapa lagi dana yang kurang dan dana yang harus di cari untuk solusi dari masalah ini, akhirnya dia mau memberitahukan berapa jumah dana yang sedikit itu.
Di mulai dari saat itu kepala saya sudah mulai pusing untuk memikirkan dari mana saya mendapatkan uang, kalau kegiatan ini dicancel akan membuat malu organisasi, karna undangan untuk kepala dinas sudah masuk dan pesertapun sudah mulai banyak yang mendaftar. Akhirnya saya mencoba bismillah saja atau melanjutkannya dengan berharap mudah-mudahan dari hari H-3 ini sampai di hari H akan ada dana yang muncul, karna saya yakin kalau kita melakukan hal yang baik Insya Allah tuhan akan membantu kita. Hanya satu hal inilah yang menjadi modal saya melaksanakan kegiatan ini. Bismillah.
Hari terus berjalan dan sampailah di hari yang ditunggu-tunggu, dana tak kunjung datang, teman-teman yang lain bertanya kembali tentang masalah dana ini, saya hanya bilang, “tenang, dana ada kok, sejak kapan dana jadi masalah.” Biar mereka tidak lagi mempertanyakan masalah dana, walau di kepala sudah tidak karuan memikiri masalah ini. Sampai hari H kami menggunakan dana pinjaman dari anggota organisasi, berharap dana yang dipinjam diganti setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Ternyata di hari H peserta bertambah banyak melebihi jumlah yang mendaftar sebelumnya, dan kami dapat masalah yang baru lagi, juri cuma ada 2 orang yang hadir dari sekian banyak lomba yang dilaksanakan, 2 orang ini cuma untuk satu perlombaan. Gimana dengan lomba yang lain.?
Kepala pusing jadi tambah pusing, tapi saya coba untuk tenang dengan kondisi yang ada, karena kalau tidak tenang akan mempengaruhi kepala kita dalam berfikir, saya mencoba melihat kondisi disekeliling dan tertujulah pada panitia yang ada, mereka sudah menjadi mahasiswa dan saya yakin kapasitas mereka sudah mempuni untuk menjadi juri setingkat SD, SMP dan SMA. hanya saja belum ada yang mempercayai mereka untuk jadi juri karna status yang masih mahasiswa. Akhirnya saya mencoba percaya sama mereka untuk jadi juri setiap lomba yang ada tergantung kapasitas atau kemampuan yang mereka miliki. Dan mulailah saya menghitung jumlah panitia yang ada, ternyata Alhamdulillah jumlah panitia mencukupi untuk jadi juri dengan tersisa panitia 2 orang, yaitu saya dan teman saya.
Perlombaan berjalan terus, kami berdua menjadi satpam karena selama lomba berjalan tidak ada pekerjaan yang berat lagi sampai perlombaanpun selesai. Selesai perlombaan seluruh juri berkumpul di suatu ruangan yang berarti semua panitia juga berkumpul karena mereka panitia yang jadi juri. Hehe.. Pada waktu merangkum nilai jadi satu tiba-tiba ada yang menyeletuk ngomong bahwasanya dana pendaftaran dari perlombaan banyak terkumpul, lalu mulailah melek mata saya melihat penghitungan dana yang ada, setelah dana pendaftaran dihitung keseluruhan ternyata di jumlahkan dengan dana awal yang sedikit itu malah berlebih dari jumlah dana yang di butuhkan. Alhamdulilah saya gak tau apa yang harus dikatakan, dana yang membuat pikiran dak karuan ini sudah mulai menghiasi hati, dengan kesenangan yang tak terbayangkan.
Lalu saya meminta dana itu untuk langsung melunasi uang anggota yang saya pinjam sebelumnya.Tadi fikiran saya yang sudah  tidak karuan karna dana sedikit, sekarang hati saya yang tidak karuan karena dana berlebih. Disinilah saya baru menyadari ternyata tuhan telah menolong kami dengan jumlah peserta yang ada, diawalnya yang daftar segini ternyata di hari H yang daftar bertambah dan dengan jumlah panitia yang pas, kalau seandainya panitia sedikit, selesai sudah kepala saya dibuatnya. Subhanallah, bantuan Allah datang dari jalan yang tidak kita ketahui dan tidak kita duga-duga. Mungkin beginilah cara tuhan untuk membahagiakan hamba-hambanya. Wallahualam.
Waktu terus berganti, tahunpun juga terus berganti, sampai tibalah saya membaca sebuah novel yang terdapat sebuah kata-kata yang lebih kurang tulisannya, “yang dibutuhkan  seseorang untuk mencapai mimpi-mimpinya adalah dengan meyakininya.” Sekarang saya yakin dengan semua perkataan ini, dan karna bukan cuma satu kisah ini, tapi masih banyak lagi kisah-kisah yang lain, dan saya yakin kalian juga sudah mengalaminya, hanya saja kita tidak menyadarinya. Dan banyak juga diantara kita yang tidak sanggup untuk melanjuti mimpi-mimpinya karna terasa begitu pahit sebuah perjuangan tapi saat kita bisa mencapai apa yang kita inggini, barulah kita sadar betapa indahnya hasil dari sebuah perjuangan tersebut.Jadi untuk apa berfikir pajang, marilah yakin dengan mimpi-mimpi kita karna Allah akan memberikan keajaibannya, dengan cara keajaiban itu akan selalu ada mengiringi kita.
Akhir kata dari saya:
“Perjuangan itu pahit, tapi jauh lebih pahit lagi saat kita berhenti untuk mencapainya.”

Minggu, 15 Juli 2012

Menuju Fitrah

            Assalamualaikum Wr. Wb


            Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya kepada kita, salah satunya alhamdulillah kita masih di beri kesempatan untuk hidup agar bisa menjadikan diri kita sebagai hamba-Nya yang bertaqwa. Selawat beserta salam tidak lupa juga kita sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang selalu istiqomah dijalan Allah SWT, yang telah menyebarkan agama islam ini ke seluruh pelosok penjuru dunia sehingga kita dapat merasakan begitu nikmatnya dan begitu indahnya agama Allah SWT.

        Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana kita di beri kesempatan besar untuk menjadikan diri kita kembali fitrah. Bulan ramadhan hanya berkunjung kepada kita sekali dalam satu tahun, dimana kita sebagai tuan rumah harus menyambutnya dengan senang hati, ibarat tamu yang datang kerumah kita, kita harus membersihkan rumah kita terlebih dahulu, agar orang yang berkunjung senang melihatnya, rumah disini maksudnya adalah  hati kita, jadi kita harus membersihkan terlebih dahulu hati kita dengan meminta ampunan kepada Allah SWT, agar niatan kita untuk berpuasa lebih mendapatkan berkahnya, dan lebih khusyuk untuk melakukan puasa di bulan ramadhan ini.


         Selanjutnya kita juga harus tahu bagai mana cara-cara atau trik-trik untuk menyambut tamu ini, karena sa'at kita menyambut tamu dengan benar Insya Allah akan banyak pahala yang kita dapat, jadi kita harus tahu trik-trik menyambut bulan ramadhan.
         
         1. Persiapkan Jasadiyah Kita


         Dalam bulan ramadhan kita membutuhkan badan yang kuat, sehat, dan terlindung dari  berbagai penyakit, untuk itu kita di tuntut agar memiliki kondisi tubuh yang bagus sa'at bulan ramadhan berlangsung agar puasa kita tidak ada yang bolong atau terhambat dari sakit-sakitan yang tidak di inginkan. untuk menghindari ini kita harus melakukan cek kesehatan terlebih dahulu, siapa tahu ada penyakit yang tidak kita sadari, atau tersembunyi, bukan berarti ini sebuah kewajiban tapi cuma antisipasi. Selanjutnya kita harus menghindari segala sesuatu yang dapat mempermudah penyakit menggerogoti tubuh kita, seperti menghindari makanan-makanan yang mengadung penyakit dan yang mampu mengurangi dayan tahan tubuh kita.


          2. Persiapkan Ruhiyah Kita


         Ruhiyah adalah poin penting dalam menyambut bulan ramadhan, karna dari sisi inilah kita akan di uji sejauh mana kita mampu menahan segala sesuatu yang akan membatalkan puasa atau yang mengurangi nilai-nilai dari  puasa itu sendiri. memang benteng yang satu ini akan susah dirobohkan kalau kita paham dari subtansi puasa itu sendiri, tapi semuanya tidak akan lengkap kalau tidak dilakukan beriringan dengan perbuatan itu sendiri, untuk itu kita harus mempersiapkan ruhiyah kita, kita harus melakukan segala hal yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita seperti shaum sunah, tilawah, qiyamulail dan lain-lain. Semoga dengan persiapan ini kita dapat menahan semua hal yang tidak kita ingini. 


          3. Persiapan Fikriah Kita.


          Fikriah disini maksudnya adalah ilmu-ilmu tentang puasa ramadhan, seperti rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain yang di anggap perlu untuk dipersiapkan, agar puasa kita sempurna dan agar kita mampu mendapatkan apa-apa yang diinginkan oleh semua orang yaitu kembali fitrah. Jadi kita harus tau aturan main di bulan ramadhan ini. Selain itu sebaiknya kita juga mencari hikmah-hikmah dari bulan ramadhan, agar bisa kita jadikan sebagai motivasi bagi kita untuk selalu semangat dalam melakukan puasa ramadhan ini. ada begitu banyak hikma-hikmah di bulan ramadhan ini yang bisa kita petik dan dapat kita cari dimanapun..


         Itulah sedikit kiat-kiat dalam melakukan persiapan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini, agar kita dapat menjadi manusia yang kembali fitrah. dan semoga kita mendapat paket khusus yang sudah disiapkan Allah SWT untuk orang-orang terpilih yaitu "Malam Seribu Bulan", apakah kita termasuk kedalamnya.? semuanya tergantung kepada kita, sejauh mana persiapan kita untuk mendapatkannya.


             Sekian, semoga dapat bermanfa'at, teruma bagi saya sendiri.


Wassalam...


By: Rahmat Syawal

Jumat, 13 Juli 2012

Ramadhan..

Titik..

Di titik ini ku melihat indahnya lukisan-Mu,
Di titik ini ku memahami akan ke esaan-Mu,
Di titik ini jua ku yakin akan kebesaran-Mu,
"Ya Allah".

Sekarang..

Ku buka ulang lembar kehidupanku,
Ku baca ulang arti khidupanku,
Dan ku teriakkan pada hati ku,
"Aku Wajib Berubah"

Ya Tuhanku..

Engkaulah pemilik kekuasaan,
Engkaulah penggenggam kehidupan,
Engkaulah pengatur panggung drama,
Kabulkanlah impianku.

Kini..

Ramadhan datang berkunjung,
Akan membawa segudang pahala,
Akan menghapus dosa-dosa,
Agar kita kembali fitrah.

Wahai Diriku..

Akankah engkau kembali terkekang,
Akankah engkau tunggang langgang,
Terkurung oleh dinding waktu,
Yang mengarahkanmu pada kerugian.

Waktu ini hanya singkat,
Sekarang ingusan besok tua'an,
Untuk itu mari manfa'atkan,
Agar engkau berdiri tegak

"Di Puncak Kesucian".

Karangan: Rahmat Syawal

Kamis, 12 Juli 2012

Untaian Singkat Sejarah Kehidupan Ku

Di Ranah Minang, Indonesia.

Bonjol Alam..

           Inilah nama kampung halaman ku, disinilah aku di besarkan sejak umur 5 tahun sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), mungkin agak aneh kenapa sejak umur 5 tahun.??, karena saya di lahirkan di Jakarta dan tinggal disana sampai umur 5 tahun.
hehe..

             Awal kepindahan saya dari jakarta sampai terdampar ditanah tercinta ini adalah sesuatu yang mungkin sering di alami semua orang yang pindah ke daerah yang memiliki perbedaan bahasa yaitu pusing. Yah kata pusing yang cocok untuk berada di posisi atas dalam keadaan seperti ini, karena kita harus beradaptasi dengan bahasa dimana kita berada. Bagi seorang anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi, karna otaknya mampu bekerja cepat, inilah kebesaran tuhan, tapi sisi lain, bahasa yang sudah di pahami sebelumnya menjadi hilang karna tidak pernah terpakai-pakai.

              Pada sa'at umur 5 tahun, saya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan umur 6 tahun saya masuk Sekolah Dasar (SD). Perjalanan pertumbuhan saya di masa-masa ini sangat menggoda, sehingga  membentuk karakter pribadi saya sampai sekarang ini yaitu mudah ketawa. Saya hidup dilingkungan keluarga yang selalu ceria walau kehidupan untuk hidup tergolong susah dan ada juga sekali-sekali konflik sesama saudara, tapi alhamdulillah karna sudah di ajarkan untuk selalu menghilangkan semua kesalah orang jadi jarak antara kesal dan ketawa lagi relatif sangat singkat.

               Selama di sekolah dasar begitu banyak kejadian yang tak pernah terlupakan dalam benak sampai sekarang, kenapa tidak, karna pengaruhnya terasa sampai sa'at sekarang ini yaitu salah satunya tinggal kelas. hehe.., yah, saya pernah tinggal kelas satu kali yaitu pada kelas 5 SD, pada sa'at itu saya merasakan kebodohan dalam diri ini sudah menumpuk, akhirnya mendapat guncangan yang lumayan hebat, salah satunya tidak berani pulang kerumah karna orang tua menunggu di rumah, saya takut di marahi, tapi alhamdulillah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi, orang tua saya tidak marah. hehe.. Ini semua cerita lama, hanya sebuah sejarah kehidupan yang harus diambil hikmahnya untuk dijadikan evaluasi buat ukiran cerita kehidupanku selajutnya.

               Selain sekolah dasar saya juga ikut sekolah baca Al-Qur'an selama 3 tahun, disini saya diajarkan membaca Al-Qur'an, setelah tiga tahun belajar akan ada namanya perayaan Khatam Al-Qur'an yang di laksanakan oleh pemuda-pemuda di daerah saya yang bernama Persatuan Pemuda-Pemudi Bonjol Alam (P3BA). Perayaan ini diadakan setiap tahun dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, ada pawai untuk anak-anak yang berkhatam keliling kanagarian (kelurahan), ada lomba baca qur'an bagi yang berkhatam dan ada lomba untuk anak-anak dan para pemuda yang sering dilakukan di kegiatan 17 agustus di daerah-daerah lain seperti lomba pacu karung, main bola pakai kain sarung, panjat batang pinang dan lain-lain. Sampai sekarang acara ini tetap berlangsung setiap tahunnya, biasanya diadakan satu minggu sesudah hari raya Idul Fitri. Dalam perlombaan baca al-qur'an ini saya dapat nomor urut pertama yang di panggil, hehe... artinya saya mendapat nomor urut terakhir dari 18 orang yang mengikut Khatam Al-qur'an ini atau jumlah siswa didik angkatan saya di daerah tercinta ini. Saya kira saya termasuk dalam satu orang yang susah baca Al-qur'an, tetapi ternyata tidak, karna alhamdulilah saya tahu dimana tempat-tempat keluar huruf dan bagaimana membacakannya serta ilmu tajwidnya.


               Setelah lulus sekolah dasar saya tidak mau masuk sekolah menengah pertama (SMP), dan ternyata alhamdulillah saya tidak pernah mencicipi sedikitpun bagaimana rasanya di SMP, karna saya masuk Madrasah Tsanawiyah Negri 2 (MTsN 2) Bukittinggi. Setiap orang memiliki alasan-alasan tersendiri untuk masuk sekolah manapun begitu juga dengan saya, mungkin agak lucu, alasan saya masuk MTsN sangat singkat, cuma ada 2, yang pertama ingin sekolah di bukittinggi dan yang kedua ingin pakai celana panjang, bukan karna ingin menutup aurat tapi karna malu kalau sudah besar (kelas 3) masih pakai celana pendek kemana-mana, hehe..  Alhamdulillah terkabul, tetapi ternya setelah saya lulus ada peraturan baru yang di berlakukan oleh pemerintahan Kabupaten Agam yang menbuatku agak sedikt hmmm... yaitu di wajibkan setiap sekolah untuk memakai pakaian yang menutupi aurat baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu pakai celana panjang bagi laki-laki dan rok panjang serta berjilbab bagi perempuan. baguskan..??  inilah daerah ku, bagaimana dengan daerah mu..?? hehe..

               

             

Al-Muddatstsir 1-7

“Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan. Agungkanlah Rabbmu, bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa (menyembah Berhala), dan janganlah kamu memberi ( dengan maksud untuk memperoleh (balasan) yang lebih banyak). Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah.”
(Al-Muddatstsir: 1-7)


Singkat...,

Yah, memang begitu singkat wahyu yang di berikan Allah SWT kepada kita tentang ayat ini, tapi di balik kesingkatan ayat ini terdapat begitu banyak makna yang bisa kita ambil untuk di pelajari dan di pahami serta diamalkan dalam kehidupan kita.

Ayat di atas sudah sangat jelas memberikan kita sebuah konsepan atau sebuah resep untuk menghadapi tantangan atau ujian di dunia ini bahkan sebuah resep untuk menuju jannahnya, kadang di dalam benak kita sempat terpikir apakah kita salah kalau seandainya kita beramal ini untuk mendapatkan pahala (untuk menuju jannahnya) atau untuk mendapatkan ridhonya, begitu bannyak berbagai tanggapan yang di simpulkan oleh orang-orang, ada yang bilang bahkan bahwasanya kita harus mencari ridho Allah SWT bukan pahalanya, sekarang saya bukan membahas masalah ini, tapi pedapat saya sa’at ini ketika kita mencari salah satu dairi dua tujuan itu, sebenarnya kita sudah mendapatkan keduanya, karena dua ini sama, itu pendapat saya yang saya anggap sebuah kebenaran sa’at ini, bukan berarti tangapan itu harus benar karena saya bukan maha benar, hanya Allah SWT lah yang maha benar.

   Baik, Ketika cahaya islam mulai terbit dalam pikiran kita atau mulai menyinari hati kita, maka pada sa'at itulah kita harus paham dengan apa yang seharusnya kita lakukan, dengan apa yang seharusnya kita kerjakan, karena semuanya harus ada di setiap langkah kehidupan kita , agar jannahnya selalu mengiringi amal-amal kita.                                                               

Dari ayat di atas di jelaskan bahwa:

1. Wahai orang yang berselimut


      Mungkin dalam pikiran kita siapasih yang berselimut atau apasih makna dari yang berselimut tersebut. Semua ini terjadi pada sa'at Rasulullah ketemu dengan malaikat jibril untuk pertama kalinya, yang mana pada waktu itu cahaya Allah SWT di turunkan kepadanya, tapi Rasulullah takut dan pulang kerumah dan langsung berbaring. Dalam sejarah ini dapat kita simpulkan bahwasanya orang yang berselimut adalah orang yang baru mendapat atau sudah mendapat cahaya kebenaran dari ALlah SWT, maka orang inilah yang sebenarnya yang diseru atau yang di panggil oleh Alah SWT.


                   2. Bangunlah


            ini adalah sebuah kata perintah, instruksi atau seruan oleh Allah SWT yang menunjukkan kita agar terbangun dari mimpi-mimpi indah. Makna bangun bukan hanya bangun dari tempat tidur, tapi juga dari tempat kita yang terlena dengan kehidupan duniawi, atau keterpurukan yang menjauhkan kita dari Syurga-Nya.


                   3. Lalu beri peringatan 


                    ini adalah lanjutan dari seruan perintah tadi, agar kita melakukan dakwah baik kepada diri kita maupun kepada orang lain.  Untuk itulah Allah SWT menyerukannya agar kita kembali kejalan yang mula dan selalu beribadah kepadanya , karna hanya melakukan inilah yang sebenar-benar dalan yang di ridhoi-Nya.


Lalu apa perintahnya..???


a. Agungkanlah Rabbmu
              Disini kita di perintahkan untuk mengagungkan Rabb kita atau tuhan kita yang telah menciptakan kita bersama seluruh apa-apa yang ada di jagat raya ini. Kata yang sederhana tapi berat melakukannya bagi kita yang tidak memaksakannya dan tidak mau menjadikannya sebuah kebiasaan. Tapi kalau sudah menjadi sebuah kebiasaan Insya Allah akan menjadi sangat ringan. 


b. Bersihkanlah Pakaianmu
                Makna disini adalah untuk membersihkan diri kita dari semua perbuatan dosa yang telah kita perbuat dengan cara bertobat dan meminta ampunan kepada Allah SWT agar di ampuni semua dosa yang telah kita perbuat.


c. Tingalkan Perbuatan Dosa
            Selain bertobat kita juga harus meninggakan semua hal atau semua perbuatan-perbuatan yang tidak di ridhoi Allah SWT, karna percuma saja kata taubau kita kalau masih melakukan perbuatan-perbuatan dosa.


d. Jangan Memberi dengan Maksud memperoleh Balasan.
              Maksud disini adalah memperoleh balasan dari orang lain, jadi sekali lagi kita dingatkan untuk selalu meluruskan niat kita, setiap apapun amal yang kita kita lakukan harus karna ridho Allah SWT, bukan karena orang lain, atau bahkan mendapatkan balasan dari oran lain. Balasan ini banyak, ada yang namanya nama baik, pujian, uang dan lain-lain, semuanya tergantung dengan niatan kita awal.


e. Bersabar
                  Dan yang terakhir bersabarlah dalam melakukann semua hal di atas, karena semuanya akan banyak terjadi goncangan-goncangan pada diri kita, atau ujian0ujian yang di berikan Allah SWT kepada kita agar kita menjadi hamba-hambanya yang bertaqwa. Untuk itulah kita di tuntut agar bersabar dalam melaksanakannya.


Itulah sedikit makna dari surat Al-Muddasir: 1-7, semoga dapat kita ambil hikmahnya dan dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.


Aamiin..


Wassalam...


By: Rahmat Syawal

Rabu, 11 Juli 2012

KEHIDUPAN...

Siang dan malam silih berganti,
Menunggu datangnya,
"KEAJAIBAN".

Angin bertiup dengan kencang,
Menyelimuti jalan keindahan,
Ia lewat menelusuri hati,
Yang sedang hilang di lembah kehidupan.

Hujan datang mengguyur sukma,
Membasahi tubuh kecil yang suram,
Menjadi sunyi di tengah malam,
Membuat hati tak karuan.

Lukisan-lukisan di depan mata,
Datang bersama penghibur hati,
Kini kelam menjadi terang,
Indahnya alam di pagi hari.

Kurasa ini arti kehidupan,
Terkepung oleh dinding waktu,
Ku berdiri membaca hari,
Mengendap-endap di alam mimpi.

Karangan: Rahmat Syawal

Selasa, 10 Juli 2012

PEMUDA DAN MASA DEPAN..


“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)


          Pemuda, dimanakah pemuda sekarang.? susahkah kita mencarinya,?

         Soekarno, dia adalah salah satu orang yang sering kita dengar di telinga kita, seorang pemuda dan  pahlawan yang telah mendeklarasikan kemerdekanan Indonesia, seorang yang tidak akan pernah mungkin kita lupakan karena begitu besar pengaruhnya dalam kemajuan bangsa Indonesia ini.

         Seperti yang tertulis di atas, begitu besar perbedaan pemuda dengan orang tua walau dari kata-kata tersebut hanya sebuah kata kiasan yang sering kita dengar atau kita pelajari di bangku sekolah menengah atas. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain yaitu dari sisi dunia nyata, memang begitu jelas terlihat perbedaannya, baik dari segi fisik, pemikiran dan smangat juangnya, ini semua terlihat dari sejarah-sejarah yang telah terukir di lembar sejarah dunia ini. Perjuangangan  pemuda yang sangat signifikan pada masa penjajahan terdahulu maupun pada masa sekarang, begitu banyak pemuda yang selalu mencoba mengontrol dan mengkritiki setiap kebijakan yang  di keluarkan oleh aparat pemerintahan, bahkan diantara mereka ada juga yang telah memberikan solusi kongkrit demi kmajuan bangsa ini, karna pemuda selalu melihat dari segi kebermafaatan bukan pencitraan.

       Oleh sebab itu begitu banyak para penguasa melirik anak muda, karna merekalah yang akan melanjutkan roda pergerakan bangsa ini, merekalah yang telah menggagalkan semua kepentingan-kepentingan pribadi para penguasa yang pragmatis, mereka jualah yang telah berani menyuarakan pemberantasan korupsi di depan para penguasa yang telah melakukakannya. Inilah pemuda, yang selalu membuat para pengusa untuk selalu berada pada koridor yang benar. Untuk  itulah para kaum elit atau kaum pengusa mencoba menjadikan pemuda sebagai akar-akar pondasi demi memuaskan tujuannya, baik dari segi hal yang positif maupun dari segi hal yang negatif.

          Dengan alasan inilah mereka melirik kampus-kampus, karna disinilah tempat paling banyak berkumpulnya pemuda-pemuda, bukan hanya cerdas tapi juga memiliki semangat yang besar dalam menuntut ilmu demi kmajuan bangsa ini. Sebuah gerakan besar tidak akan pernah lepas dari seorang pemuda, untuk itulah para partai-partai besar mencoba mendekati pemuda bahkan mereka membentuk pemuda-pemuda kampus tersebut atau yang biasa di sebut mahasiswa ini untuk menjadi penerusnya, baik untuk kepentingan pribadi atau kemajuan bangsa ini.

          Kalau di bandingkan dengan zaman orde lama, para penguasa melakukan hal yang berbeda untuk mencapai tujuannya, mereka melakukan pembungkusan atau pengekangan terhadap organisasi-organisasi mahasiswa, dengan di keluarkannya NKK/BKK. Semua ini di lakukan hanya untuk mematikan pergerakan mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk belajar, belajar dan belajar di bangku kuliah, tanpa di perbolehkan mencampuri urusan politik pemerintah. Oleh sebab itulah terjadinya berbagai macam perlawanan, baik dari mesjid-mesjid kampus maupun dari organisasi-organisasi lain.

      Tapi zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, zaman sekarang sudah mendapatkan hasil evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan oleh para penguasa terdahulu. Begitu banyak cara yang dilakukan baik untuk kemajuan bangsa ini atau demi kepentingan pribadi tadi. Untuk itu kita sebagai pemuda hari ini agar selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu, dan sekali lagi harus selalu belajar untuk melihat dari sisi kebermanfa’atan bagi orang banyak, bukan kepentingan pribadi semata, karna kita pemuda hari ini karna kita para pengontrol kebijakan yang ada dan karna kitalah yang akan menjadi para pemimpin-pemimpin masa depan.

          Insya-Allah...

          Wassalam

          By: Rahmat Syawal

Senin, 09 Juli 2012

Aktifis (Mahasiswa atau Politikus)


          Inilah indahnya dunia Kampus atau dunia Mahasiswa, dimana disini kita belajar untuk mempraktekkan sebuah negara dalam cakupan yang kecil, memang Mahasiswa kalau di bandingkan dengan masyarakat memiliki tugas yang sedikit lebih, semuanya harus berlandaskan kepada kepentingan orang banyak, karna kalau sudah memiliki kepentingan-kepentingan pribadi maka sudah dapat kita bayangkan bagaimana kondisi Indonesia 10 tahun yang akan datang.

        Sekarang kita coba lihat gerakan-gerakan mahasiswa yang ada, seberapa banyak mahasiswa yang telah melakukan tugasnya, seberapa banyak mahasiswa yang telah mencoba belajar untuk mementingkan kepentingan orang banyak, bukan hanya untuk mencari pencitraan nama baik semata atau mencari jenjang karir yang telah di idam-idamkan sejak lama. kita mahasiswa, kitalah pelaku lapangannya sekarang, maka mari kita evaluasi diri, sudah sejauh mana kita melakukannya, atau bahkan mungkin kita sudah lebih ekstrim dari tanggapan-tanggapan orang banyak yaitu prakmatisme telah melanda hati nurani kita.

          Wahai mahasiswa mungkin kadang kita perlu belajar lagi fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri, karna posisinya yang strategis di kalagan masyarakat, yang menjadikannya suatu bagian terpenting demi kemajuan bangsa Indonesia ini. Mahasiswa yang sering atau kita bangga-banggakan bahwasanya kita adalah Iron Stok atau cadangan masa depan dan Agen Of Change yang kita terik-teriakkan kepada penerus-penerus kita, kata inilah yang harus kita pahami dalam diri kita, apakah pantas kita dikatakan cadangan masa depan, apakah pantas kita menjadi pemimpin-pemimpin masa depan kalau dalam diri kita tidak pernah ada niat untuk menjadi Iron Stok atau agen perubahan itu sendiri.

         Seorang cadangan masa depan tidak akan pernah melihat segala sesuatu dari segi pandangan partai politik memandang sesuatu, karna kita bukan aktivis politikus. Memang kata orang kalau aktivis politikus harus melakukan pencitraan dirinya sendiri, karna kalau dia tidak melakukannya bagaimana dia akan menjadi pemimpin yang akan merubah bangsa ini, tapi permasalahannya adalah pencitraan ini tidak beriringan dengan nilai kebermanfatan yang ada, yang ada hanya seongok omongan, seonggok janji yang tidak pernah terleasasikan.

          Untuk itu, mari kita camkan dalam diri kita. kita adalah aktivis mahasiswa, kita menilai sesuatu yang kita lakukan harus selalu berlandaskan kepada kebermafaatan yang ada, setiap kegiatan yang kita lakukan kalau tidak ada kebermanfatannya sebaiknya tidak perlu kita lakukan, karna kita tidak butuh yang namanya pencitraan, yang kita butuhkan adalah kesenangan bagi masyarakat banyak.

           Saya tidak pernah menyalahkan siapapun kalau seandainya para aktivis mahasiswa ingin melakukan pencitraan bagi gerakkannya, atau bahkan bagi dirinya sendiri, tapi yang perlu kita pahami adalah bahwasanya setiap apa yang kita lakukan harus ada kebermanfaatan yang jelas bagi masyarakat, baik masyarakat kampus maupun masyarakat luas. Setiap program kerja yang ada jangan hanya cuma bertujuan untuk mencitrakan diri pribadi atau lembaga kita, minimal seiring atau beriringan dengan nilai kebermanfatan yang ada.

           Sejarah-sejarah mahasiswa terdahulu sudah banyak yang membuktikannya, begitu banyak mahasiswa yang tidak lagi mementingkan dirinya pada sa'at penurunan rezim suharto, mereka siap di pukuli oleh polisi, mereka siap di tembaki oleh polisi bahkan mungkin ada di antara mereka yang siap mati demi tegaknya satu kata pada sa'at itu yaitu reformasi, nilai keluhuran inilah yang perlu kita ambil hikmahnya, mereka tidak pernah menuntut yang namanya pencitraan, mereka tak butuh namanya tertempel di papan nama pahlawan, yang mereka butuh Indonesia ini berubah sebagaimana mestinya negara yang sejahtera, makmur dan damai.

         Wahai mahasiswa, mari kita coba cek niatan kita lagi, siapa tau ada yang sudah bengkok sedikit atau sudah pergi jalan-jalan entah kemana, kalau ada mari kita luruskan kembali. agar tanah air ini yakin bahwasanya engkaulah yang pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia dan Indonesia ini yakin engkaulah Pahlawan itu, yang akan membawa Indonesia ini cerah, damai dan sejahtera seperti rembulan di malam hari.

Hidup Mahasiswa....

Salam ma'af  dan

wassalam...

by: Rahmat Syawal

Minggu, 08 Juli 2012

SETETES HARAPAN



Debu..
Deru debu yang menghempas
Seakan dunia mau kiamat
Seakan hilang dari peredarannya

Indonesiaku..
Akankah engkau keluar dari keterpurukan
Akankah engkau bangkit dari medan perang
Dengan kondisimu saat ini

Indonesiaku...

Lihatlah tanganmu,
Begitu banyak korupsi yang terjadi
Tanganmu hilang,
Sa'at kemiskinan berdiri di depanmu

Indonesiaku..

Lihatlah kakimu,
Begitu mudah melangkah menuju ke zholiman
Kakimu pergi,
Sa'at kebodohan mengerogoti seluruh tubuhmu.

Indonesiaku...
Bukan bermaksud hilangnya mimpi
Bukan bermaksud hilangnya smangat
Hanya kekhawatiran yang menyelimuti

Wahai Pemuda..
Masih adakah keringatmu yang akan kau kucurkan
Masih kuatkah tulangmu untuk kau teguhkan
Karna hanya dengan ini awal kebangkitan negara ini

Memang..
Hidup ini begitu membingungkan
Menuntut kita untuk selalu berjuang
Menuntut kita untuk membawa angin kemenangan

Wahai Tuhan ku..
Berilah cahaya-Mu dalam kegelapan ini
Agar kesejukan membanjiri tanah pertiwi
Agar rembulan tersenyum dengan cerahnya
Agar angin kesyukuran selalu ada.

Di tanah air ku Tercinta
"INDONESIA".

Karangan: Rahmat Syawal