Senin, 31 Desember 2012

Keajaiban Itu Selalu Ada


Juli  2010 saya dan teman-teman di sebuah organisasi membuat sebuah kegiatan memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 65,itulah hari yang dinanti dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia yang membuat masyarakatnya menangis dan juga tertawa karena senang atas kemerdekaan ini, sehingga semangat juang itu tumbuh besar dan membuat teriakan-teriakan dipinggir jalan, dikota-kota, di desa-desa,hanya satu kata yang diteriakkan dan membuat teriakan ini bergema keseluruh pelosok negeri ini yaitu MERDEKA. Alhamdulillah teman-teman semua menerima ide saya. Disini kami mencoba membuat sebuah konsepan yang bisa memberikan  manfaat bagi masyarakat banyak dan bisa di rasakan oleh banyak orang, untuk itu kami mulai melist sasaran-sasaran yang akan terlibat dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka kami membuat kegiatan se kabupaten, kebetulan lokasi kampus kami di kabupaten ogan iilir, maka kegiatan ini se kabupaten ogan ilir.Selanjutnya kami membahas yang lebih detail tentang sasaran peserta, siapasih dari segitu banyak masyarakat yang akan terlibat di dalam kegiatan tersebut.?Maka kami mulai berfikir dan mentoklah di satu usulan yaitu siswa sekolah, baik sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP) atau sederajatnya dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajatnya. Dan mulailah kami membuat berbagai macam acara yang seluruhnya terfokus kepada lomba-lomba. Ada lomba menggambar foto pahlawan, lomba baca puisi,  cerdas cermat, debat, lomba karikaturdan lain-lain.
Setelah mendiskusikan ini kami mulai bergerak untuk menjadikan sebuah konsepan ini menjadi sebuah kenyataan yang akan menjadi kenangan di masa yang akan datang dan menjadi sebuah amalan di yaumil akhir nanti, (Aamiin), inilah niatan awal kami. Selanjutnya kami mulai menjalankan tugas sesuai tugas masing-masing, ada yang buat surat kekantor dinas pendidikan dan mengatarkannya agar kegiatan ini mendapat dukungan serta dihadiri peserta yang banyak, ada yang membuat proposal untuk mencari dana, karna tampa dana kegiatan susah terlaksana dengan baik, dan ada juga yang membuat surat untuk juri-juri penilai lomba-lomba yang akan dilaksanakan.
Hari berjalan dan terus berjalan, kamipun juga seperti itu, berjalan terus agar kegiatan ini sukses seperti yang diimpikan, hingga sampailah kami di satu titik, yaitu tiga hari sebelum hari H atau tiga hari sebelum berlangsungnya kegiatan yang diimpi-impikan. Dorr… biasanya orang akan kaget kalau dikagetkan, begitu juga dengan kami, kami dikagetkan dengan satu permasalahan yang sering dialami oleh organisasi-organisasi lain yaitu D-A-N-A (DANA). Dana yang ada hanya sedikit, mulailah panik diantara kami, karna kegiatan yang ingin dilaksanakan ini membutuhkan dana yang lumayan besar, lalu saya mencoba menghilangkan kepanikan ini agar teman-teman yang lain tidak lagi mempermasalahkan masalahkan ini, saya bilang kalau masalah dana jangan terlalu dipikirkan Insya Allah ada,  lalu saya menghubungi bendahara di organisasi saya berada untuk menanyakan dana yang ada berapa, karena dia (bendahara umum) diatas saya tentu dia akan mengatakan yang tidak membuat saya langsung ngedrop dengan kondisi yang ada, sama seperti yang saya bilang kepada yang lain, dia bilang Insya Allah dananya ada tapi sedikit. Karena ini kegiatan saya, saya meminta ketegasan dia untuk mengatakan berapa jumlah yang sedikit itu biar saya jelas berapa lagi dana yang kurang dan dana yang harus di cari untuk solusi dari masalah ini, akhirnya dia mau memberitahukan berapa jumah dana yang sedikit itu.
Di mulai dari saat itu kepala saya sudah mulai pusing untuk memikirkan dari mana saya mendapatkan uang, kalau kegiatan ini dicancel akan membuat malu organisasi, karna undangan untuk kepala dinas sudah masuk dan pesertapun sudah mulai banyak yang mendaftar. Akhirnya saya mencoba bismillah saja atau melanjutkannya dengan berharap mudah-mudahan dari hari H-3 ini sampai di hari H akan ada dana yang muncul, karna saya yakin kalau kita melakukan hal yang baik Insya Allah tuhan akan membantu kita. Hanya satu hal inilah yang menjadi modal saya melaksanakan kegiatan ini. Bismillah.
Hari terus berjalan dan sampailah di hari yang ditunggu-tunggu, dana tak kunjung datang, teman-teman yang lain bertanya kembali tentang masalah dana ini, saya hanya bilang, “tenang, dana ada kok, sejak kapan dana jadi masalah.” Biar mereka tidak lagi mempertanyakan masalah dana, walau di kepala sudah tidak karuan memikiri masalah ini. Sampai hari H kami menggunakan dana pinjaman dari anggota organisasi, berharap dana yang dipinjam diganti setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Ternyata di hari H peserta bertambah banyak melebihi jumlah yang mendaftar sebelumnya, dan kami dapat masalah yang baru lagi, juri cuma ada 2 orang yang hadir dari sekian banyak lomba yang dilaksanakan, 2 orang ini cuma untuk satu perlombaan. Gimana dengan lomba yang lain.?
Kepala pusing jadi tambah pusing, tapi saya coba untuk tenang dengan kondisi yang ada, karena kalau tidak tenang akan mempengaruhi kepala kita dalam berfikir, saya mencoba melihat kondisi disekeliling dan tertujulah pada panitia yang ada, mereka sudah menjadi mahasiswa dan saya yakin kapasitas mereka sudah mempuni untuk menjadi juri setingkat SD, SMP dan SMA. hanya saja belum ada yang mempercayai mereka untuk jadi juri karna status yang masih mahasiswa. Akhirnya saya mencoba percaya sama mereka untuk jadi juri setiap lomba yang ada tergantung kapasitas atau kemampuan yang mereka miliki. Dan mulailah saya menghitung jumlah panitia yang ada, ternyata Alhamdulillah jumlah panitia mencukupi untuk jadi juri dengan tersisa panitia 2 orang, yaitu saya dan teman saya.
Perlombaan berjalan terus, kami berdua menjadi satpam karena selama lomba berjalan tidak ada pekerjaan yang berat lagi sampai perlombaanpun selesai. Selesai perlombaan seluruh juri berkumpul di suatu ruangan yang berarti semua panitia juga berkumpul karena mereka panitia yang jadi juri. Hehe.. Pada waktu merangkum nilai jadi satu tiba-tiba ada yang menyeletuk ngomong bahwasanya dana pendaftaran dari perlombaan banyak terkumpul, lalu mulailah melek mata saya melihat penghitungan dana yang ada, setelah dana pendaftaran dihitung keseluruhan ternyata di jumlahkan dengan dana awal yang sedikit itu malah berlebih dari jumlah dana yang di butuhkan. Alhamdulilah saya gak tau apa yang harus dikatakan, dana yang membuat pikiran dak karuan ini sudah mulai menghiasi hati, dengan kesenangan yang tak terbayangkan.
Lalu saya meminta dana itu untuk langsung melunasi uang anggota yang saya pinjam sebelumnya.Tadi fikiran saya yang sudah  tidak karuan karna dana sedikit, sekarang hati saya yang tidak karuan karena dana berlebih. Disinilah saya baru menyadari ternyata tuhan telah menolong kami dengan jumlah peserta yang ada, diawalnya yang daftar segini ternyata di hari H yang daftar bertambah dan dengan jumlah panitia yang pas, kalau seandainya panitia sedikit, selesai sudah kepala saya dibuatnya. Subhanallah, bantuan Allah datang dari jalan yang tidak kita ketahui dan tidak kita duga-duga. Mungkin beginilah cara tuhan untuk membahagiakan hamba-hambanya. Wallahualam.
Waktu terus berganti, tahunpun juga terus berganti, sampai tibalah saya membaca sebuah novel yang terdapat sebuah kata-kata yang lebih kurang tulisannya, “yang dibutuhkan  seseorang untuk mencapai mimpi-mimpinya adalah dengan meyakininya.” Sekarang saya yakin dengan semua perkataan ini, dan karna bukan cuma satu kisah ini, tapi masih banyak lagi kisah-kisah yang lain, dan saya yakin kalian juga sudah mengalaminya, hanya saja kita tidak menyadarinya. Dan banyak juga diantara kita yang tidak sanggup untuk melanjuti mimpi-mimpinya karna terasa begitu pahit sebuah perjuangan tapi saat kita bisa mencapai apa yang kita inggini, barulah kita sadar betapa indahnya hasil dari sebuah perjuangan tersebut.Jadi untuk apa berfikir pajang, marilah yakin dengan mimpi-mimpi kita karna Allah akan memberikan keajaibannya, dengan cara keajaiban itu akan selalu ada mengiringi kita.
Akhir kata dari saya:
“Perjuangan itu pahit, tapi jauh lebih pahit lagi saat kita berhenti untuk mencapainya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar