Juli 2010 saya dan teman-teman di sebuah organisasi
membuat sebuah kegiatan memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 65,itulah
hari yang dinanti dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia yang membuat
masyarakatnya menangis dan juga tertawa karena senang atas kemerdekaan ini, sehingga
semangat juang itu tumbuh besar dan membuat teriakan-teriakan dipinggir jalan,
dikota-kota, di desa-desa,hanya satu kata yang diteriakkan dan membuat teriakan
ini bergema keseluruh pelosok negeri ini yaitu MERDEKA. Alhamdulillah teman-teman
semua menerima ide saya. Disini kami mencoba membuat sebuah konsepan yang bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat
banyak dan bisa di rasakan oleh banyak orang, untuk itu kami mulai melist
sasaran-sasaran yang akan terlibat dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Untuk bisa
dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka kami membuat kegiatan se kabupaten,
kebetulan lokasi kampus kami di kabupaten ogan iilir, maka kegiatan ini se
kabupaten ogan ilir.Selanjutnya kami membahas yang lebih detail tentang sasaran
peserta, siapasih dari segitu banyak masyarakat yang akan terlibat di dalam
kegiatan tersebut.?Maka kami mulai berfikir dan mentoklah di satu usulan yaitu
siswa sekolah, baik sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP) atau
sederajatnya dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajatnya. Dan mulailah
kami membuat berbagai macam acara yang seluruhnya terfokus kepada lomba-lomba.
Ada lomba menggambar foto pahlawan, lomba baca puisi, cerdas cermat, debat, lomba karikaturdan
lain-lain.
Setelah
mendiskusikan ini kami mulai bergerak untuk menjadikan sebuah konsepan ini
menjadi sebuah kenyataan yang akan menjadi kenangan di masa yang akan datang
dan menjadi sebuah amalan di yaumil akhir nanti, (Aamiin), inilah niatan awal
kami. Selanjutnya kami mulai menjalankan tugas sesuai tugas masing-masing, ada
yang buat surat kekantor dinas pendidikan dan mengatarkannya agar kegiatan ini
mendapat dukungan serta dihadiri peserta yang banyak, ada yang membuat proposal
untuk mencari dana, karna tampa dana kegiatan susah terlaksana dengan baik, dan
ada juga yang membuat surat untuk juri-juri penilai lomba-lomba yang akan
dilaksanakan.
Hari berjalan
dan terus berjalan, kamipun juga seperti itu, berjalan terus agar kegiatan ini
sukses seperti yang diimpikan, hingga sampailah kami di satu titik, yaitu tiga
hari sebelum hari H atau tiga hari sebelum berlangsungnya kegiatan yang
diimpi-impikan. Dorr… biasanya orang akan kaget kalau dikagetkan, begitu juga
dengan kami, kami dikagetkan dengan satu permasalahan yang
sering dialami oleh organisasi-organisasi lain yaitu D-A-N-A (DANA). Dana yang
ada hanya sedikit, mulailah panik diantara kami, karna kegiatan yang ingin
dilaksanakan ini membutuhkan dana yang lumayan besar, lalu saya mencoba
menghilangkan kepanikan ini agar teman-teman yang lain tidak lagi
mempermasalahkan masalahkan ini, saya bilang kalau masalah dana jangan terlalu
dipikirkan Insya Allah ada, lalu saya
menghubungi bendahara di organisasi saya berada untuk menanyakan dana yang ada
berapa, karena dia (bendahara umum) diatas saya tentu dia akan mengatakan yang
tidak membuat saya langsung ngedrop dengan kondisi yang ada, sama seperti yang
saya bilang kepada yang lain, dia bilang Insya Allah dananya ada tapi sedikit.
Karena ini kegiatan saya, saya meminta ketegasan dia untuk mengatakan berapa
jumlah yang sedikit itu biar saya jelas berapa lagi dana yang kurang dan dana
yang harus di cari untuk solusi dari masalah ini, akhirnya dia mau
memberitahukan berapa jumah dana yang sedikit itu.
Di mulai dari
saat itu kepala saya sudah mulai pusing untuk memikirkan dari mana saya
mendapatkan uang, kalau kegiatan ini dicancel akan membuat malu organisasi, karna
undangan untuk kepala dinas sudah masuk dan pesertapun sudah mulai banyak yang
mendaftar. Akhirnya saya mencoba bismillah saja atau melanjutkannya dengan
berharap mudah-mudahan dari hari H-3 ini sampai di hari H akan ada dana yang
muncul, karna saya yakin kalau kita melakukan hal yang baik Insya Allah tuhan
akan membantu kita. Hanya satu hal inilah yang menjadi modal saya melaksanakan
kegiatan ini. Bismillah.
Hari terus
berjalan dan sampailah di hari yang ditunggu-tunggu, dana tak kunjung datang, teman-teman
yang lain bertanya kembali tentang masalah dana ini, saya hanya bilang,
“tenang, dana ada kok, sejak kapan dana jadi masalah.” Biar mereka tidak lagi
mempertanyakan masalah dana, walau di kepala sudah tidak karuan memikiri
masalah ini. Sampai hari H kami menggunakan dana pinjaman dari anggota
organisasi, berharap dana yang dipinjam diganti setelah kegiatan selesai
dilaksanakan. Ternyata di hari H peserta bertambah banyak melebihi jumlah yang
mendaftar sebelumnya, dan kami dapat masalah yang baru lagi, juri cuma ada 2
orang yang hadir dari sekian banyak lomba yang dilaksanakan, 2 orang ini cuma
untuk satu perlombaan. Gimana dengan lomba yang lain.?
Kepala pusing
jadi tambah pusing, tapi saya coba untuk tenang dengan kondisi yang ada, karena
kalau tidak tenang akan mempengaruhi kepala kita dalam berfikir, saya mencoba
melihat kondisi disekeliling dan tertujulah pada panitia yang ada, mereka sudah
menjadi mahasiswa dan saya yakin kapasitas mereka sudah mempuni untuk menjadi
juri setingkat SD, SMP dan SMA. hanya saja belum ada yang mempercayai mereka
untuk jadi juri karna status yang masih mahasiswa. Akhirnya saya mencoba percaya
sama mereka untuk jadi juri setiap lomba yang ada tergantung kapasitas atau
kemampuan yang mereka miliki. Dan mulailah saya menghitung jumlah panitia yang
ada, ternyata Alhamdulillah jumlah panitia mencukupi untuk jadi juri dengan
tersisa panitia 2 orang, yaitu saya dan teman saya.
Perlombaan
berjalan terus, kami berdua menjadi satpam karena selama lomba berjalan tidak
ada pekerjaan yang berat lagi sampai perlombaanpun selesai. Selesai perlombaan
seluruh juri berkumpul di suatu ruangan yang berarti semua panitia juga
berkumpul karena mereka panitia yang jadi juri. Hehe.. Pada waktu merangkum
nilai jadi satu tiba-tiba ada yang menyeletuk ngomong bahwasanya dana
pendaftaran dari perlombaan banyak terkumpul, lalu mulailah melek mata saya
melihat penghitungan dana yang ada, setelah dana pendaftaran dihitung keseluruhan
ternyata di jumlahkan dengan dana awal yang sedikit itu malah berlebih dari
jumlah dana yang di butuhkan. Alhamdulilah saya gak tau apa yang harus dikatakan,
dana yang membuat pikiran dak karuan ini sudah mulai menghiasi hati, dengan
kesenangan yang tak terbayangkan.
Lalu saya
meminta dana itu untuk langsung melunasi uang anggota yang saya pinjam
sebelumnya.Tadi fikiran saya yang sudah tidak karuan karna dana sedikit, sekarang hati
saya yang tidak karuan karena dana berlebih. Disinilah saya baru menyadari ternyata
tuhan telah menolong kami dengan jumlah peserta yang ada, diawalnya yang daftar
segini ternyata di hari H yang daftar bertambah dan dengan jumlah panitia yang
pas, kalau seandainya panitia sedikit, selesai sudah kepala saya dibuatnya.
Subhanallah, bantuan Allah datang dari jalan yang tidak kita ketahui dan tidak
kita duga-duga. Mungkin beginilah cara tuhan untuk membahagiakan
hamba-hambanya. Wallahualam.
Waktu terus
berganti, tahunpun juga terus berganti, sampai tibalah saya membaca sebuah
novel yang terdapat sebuah kata-kata yang lebih kurang tulisannya, “yang
dibutuhkan seseorang untuk mencapai
mimpi-mimpinya adalah dengan meyakininya.” Sekarang saya yakin dengan semua perkataan
ini, dan karna bukan cuma satu kisah ini, tapi masih banyak lagi kisah-kisah
yang lain, dan saya yakin kalian juga sudah mengalaminya, hanya saja kita tidak
menyadarinya. Dan banyak juga diantara kita yang tidak sanggup untuk melanjuti
mimpi-mimpinya karna terasa begitu pahit sebuah perjuangan tapi saat kita bisa
mencapai apa yang kita inggini, barulah kita sadar betapa indahnya hasil dari
sebuah perjuangan tersebut.Jadi untuk apa berfikir pajang, marilah yakin dengan
mimpi-mimpi kita karna Allah akan memberikan keajaibannya, dengan cara
keajaiban itu akan selalu ada mengiringi kita.
Akhir kata dari saya:
“Perjuangan itu
pahit, tapi jauh lebih pahit lagi saat kita berhenti untuk mencapainya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar