Di Ranah Minang, Indonesia.
Bonjol Alam..
Inilah nama kampung halaman ku, disinilah aku di besarkan sejak umur 5 tahun sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), mungkin agak aneh kenapa sejak umur 5 tahun.??, karena saya di lahirkan di Jakarta dan tinggal disana sampai umur 5 tahun.
hehe..
Awal kepindahan saya dari jakarta sampai terdampar ditanah tercinta ini adalah sesuatu yang mungkin sering di alami semua orang yang pindah ke daerah yang memiliki perbedaan bahasa yaitu pusing. Yah kata pusing yang cocok untuk berada di posisi atas dalam keadaan seperti ini, karena kita harus beradaptasi dengan bahasa dimana kita berada. Bagi seorang anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi, karna otaknya mampu bekerja cepat, inilah kebesaran tuhan, tapi sisi lain, bahasa yang sudah di pahami sebelumnya menjadi hilang karna tidak pernah terpakai-pakai.
Pada sa'at umur 5 tahun, saya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan umur 6 tahun saya masuk Sekolah Dasar (SD). Perjalanan pertumbuhan saya di masa-masa ini sangat menggoda, sehingga membentuk karakter pribadi saya sampai sekarang ini yaitu mudah ketawa. Saya hidup dilingkungan keluarga yang selalu ceria walau kehidupan untuk hidup tergolong susah dan ada juga sekali-sekali konflik sesama saudara, tapi alhamdulillah karna sudah di ajarkan untuk selalu menghilangkan semua kesalah orang jadi jarak antara kesal dan ketawa lagi relatif sangat singkat.
Selama di sekolah dasar begitu banyak kejadian yang tak pernah terlupakan dalam benak sampai sekarang, kenapa tidak, karna pengaruhnya terasa sampai sa'at sekarang ini yaitu salah satunya tinggal kelas. hehe.., yah, saya pernah tinggal kelas satu kali yaitu pada kelas 5 SD, pada sa'at itu saya merasakan kebodohan dalam diri ini sudah menumpuk, akhirnya mendapat guncangan yang lumayan hebat, salah satunya tidak berani pulang kerumah karna orang tua menunggu di rumah, saya takut di marahi, tapi alhamdulillah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi, orang tua saya tidak marah. hehe.. Ini semua cerita lama, hanya sebuah sejarah kehidupan yang harus diambil hikmahnya untuk dijadikan evaluasi buat ukiran cerita kehidupanku selajutnya.
Selain sekolah dasar saya juga ikut sekolah baca Al-Qur'an selama 3 tahun, disini saya diajarkan membaca Al-Qur'an, setelah tiga tahun belajar akan ada namanya perayaan Khatam Al-Qur'an yang di laksanakan oleh pemuda-pemuda di daerah saya yang bernama Persatuan Pemuda-Pemudi Bonjol Alam (P3BA). Perayaan ini diadakan setiap tahun dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, ada pawai untuk anak-anak yang berkhatam keliling kanagarian (kelurahan), ada lomba baca qur'an bagi yang berkhatam dan ada lomba untuk anak-anak dan para pemuda yang sering dilakukan di kegiatan 17 agustus di daerah-daerah lain seperti lomba pacu karung, main bola pakai kain sarung, panjat batang pinang dan lain-lain. Sampai sekarang acara ini tetap berlangsung setiap tahunnya, biasanya diadakan satu minggu sesudah hari raya Idul Fitri. Dalam perlombaan baca al-qur'an ini saya dapat nomor urut pertama yang di panggil, hehe... artinya saya mendapat nomor urut terakhir dari 18 orang yang mengikut Khatam Al-qur'an ini atau jumlah siswa didik angkatan saya di daerah tercinta ini. Saya kira saya termasuk dalam satu orang yang susah baca Al-qur'an, tetapi ternyata tidak, karna alhamdulilah saya tahu dimana tempat-tempat keluar huruf dan bagaimana membacakannya serta ilmu tajwidnya.
Setelah lulus sekolah dasar saya tidak mau masuk sekolah menengah pertama (SMP), dan ternyata alhamdulillah saya tidak pernah mencicipi sedikitpun bagaimana rasanya di SMP, karna saya masuk Madrasah Tsanawiyah Negri 2 (MTsN 2) Bukittinggi. Setiap orang memiliki alasan-alasan tersendiri untuk masuk sekolah manapun begitu juga dengan saya, mungkin agak lucu, alasan saya masuk MTsN sangat singkat, cuma ada 2, yang pertama ingin sekolah di bukittinggi dan yang kedua ingin pakai celana panjang, bukan karna ingin menutup aurat tapi karna malu kalau sudah besar (kelas 3) masih pakai celana pendek kemana-mana, hehe.. Alhamdulillah terkabul, tetapi ternya setelah saya lulus ada peraturan baru yang di berlakukan oleh pemerintahan Kabupaten Agam yang menbuatku agak sedikt hmmm... yaitu di wajibkan setiap sekolah untuk memakai pakaian yang menutupi aurat baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu pakai celana panjang bagi laki-laki dan rok panjang serta berjilbab bagi perempuan. baguskan..?? inilah daerah ku, bagaimana dengan daerah mu..?? hehe..
hehe..
Awal kepindahan saya dari jakarta sampai terdampar ditanah tercinta ini adalah sesuatu yang mungkin sering di alami semua orang yang pindah ke daerah yang memiliki perbedaan bahasa yaitu pusing. Yah kata pusing yang cocok untuk berada di posisi atas dalam keadaan seperti ini, karena kita harus beradaptasi dengan bahasa dimana kita berada. Bagi seorang anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi, karna otaknya mampu bekerja cepat, inilah kebesaran tuhan, tapi sisi lain, bahasa yang sudah di pahami sebelumnya menjadi hilang karna tidak pernah terpakai-pakai.
Pada sa'at umur 5 tahun, saya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan umur 6 tahun saya masuk Sekolah Dasar (SD). Perjalanan pertumbuhan saya di masa-masa ini sangat menggoda, sehingga membentuk karakter pribadi saya sampai sekarang ini yaitu mudah ketawa. Saya hidup dilingkungan keluarga yang selalu ceria walau kehidupan untuk hidup tergolong susah dan ada juga sekali-sekali konflik sesama saudara, tapi alhamdulillah karna sudah di ajarkan untuk selalu menghilangkan semua kesalah orang jadi jarak antara kesal dan ketawa lagi relatif sangat singkat.
Selama di sekolah dasar begitu banyak kejadian yang tak pernah terlupakan dalam benak sampai sekarang, kenapa tidak, karna pengaruhnya terasa sampai sa'at sekarang ini yaitu salah satunya tinggal kelas. hehe.., yah, saya pernah tinggal kelas satu kali yaitu pada kelas 5 SD, pada sa'at itu saya merasakan kebodohan dalam diri ini sudah menumpuk, akhirnya mendapat guncangan yang lumayan hebat, salah satunya tidak berani pulang kerumah karna orang tua menunggu di rumah, saya takut di marahi, tapi alhamdulillah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi, orang tua saya tidak marah. hehe.. Ini semua cerita lama, hanya sebuah sejarah kehidupan yang harus diambil hikmahnya untuk dijadikan evaluasi buat ukiran cerita kehidupanku selajutnya.
Selain sekolah dasar saya juga ikut sekolah baca Al-Qur'an selama 3 tahun, disini saya diajarkan membaca Al-Qur'an, setelah tiga tahun belajar akan ada namanya perayaan Khatam Al-Qur'an yang di laksanakan oleh pemuda-pemuda di daerah saya yang bernama Persatuan Pemuda-Pemudi Bonjol Alam (P3BA). Perayaan ini diadakan setiap tahun dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, ada pawai untuk anak-anak yang berkhatam keliling kanagarian (kelurahan), ada lomba baca qur'an bagi yang berkhatam dan ada lomba untuk anak-anak dan para pemuda yang sering dilakukan di kegiatan 17 agustus di daerah-daerah lain seperti lomba pacu karung, main bola pakai kain sarung, panjat batang pinang dan lain-lain. Sampai sekarang acara ini tetap berlangsung setiap tahunnya, biasanya diadakan satu minggu sesudah hari raya Idul Fitri. Dalam perlombaan baca al-qur'an ini saya dapat nomor urut pertama yang di panggil, hehe... artinya saya mendapat nomor urut terakhir dari 18 orang yang mengikut Khatam Al-qur'an ini atau jumlah siswa didik angkatan saya di daerah tercinta ini. Saya kira saya termasuk dalam satu orang yang susah baca Al-qur'an, tetapi ternyata tidak, karna alhamdulilah saya tahu dimana tempat-tempat keluar huruf dan bagaimana membacakannya serta ilmu tajwidnya.
Setelah lulus sekolah dasar saya tidak mau masuk sekolah menengah pertama (SMP), dan ternyata alhamdulillah saya tidak pernah mencicipi sedikitpun bagaimana rasanya di SMP, karna saya masuk Madrasah Tsanawiyah Negri 2 (MTsN 2) Bukittinggi. Setiap orang memiliki alasan-alasan tersendiri untuk masuk sekolah manapun begitu juga dengan saya, mungkin agak lucu, alasan saya masuk MTsN sangat singkat, cuma ada 2, yang pertama ingin sekolah di bukittinggi dan yang kedua ingin pakai celana panjang, bukan karna ingin menutup aurat tapi karna malu kalau sudah besar (kelas 3) masih pakai celana pendek kemana-mana, hehe.. Alhamdulillah terkabul, tetapi ternya setelah saya lulus ada peraturan baru yang di berlakukan oleh pemerintahan Kabupaten Agam yang menbuatku agak sedikt hmmm... yaitu di wajibkan setiap sekolah untuk memakai pakaian yang menutupi aurat baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu pakai celana panjang bagi laki-laki dan rok panjang serta berjilbab bagi perempuan. baguskan..?? inilah daerah ku, bagaimana dengan daerah mu..?? hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar