“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)
Soekarno, dia adalah salah satu orang yang sering kita dengar di
telinga kita, seorang pemuda dan pahlawan yang telah mendeklarasikan
kemerdekanan Indonesia, seorang yang tidak akan pernah mungkin kita lupakan
karena begitu besar pengaruhnya dalam kemajuan bangsa Indonesia ini.
Seperti yang tertulis di atas, begitu besar perbedaan
pemuda dengan orang tua walau dari kata-kata tersebut hanya sebuah kata kiasan
yang sering kita dengar atau kita pelajari di bangku sekolah menengah atas. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain yaitu dari
sisi dunia nyata, memang begitu jelas terlihat perbedaannya, baik dari segi fisik,
pemikiran dan smangat juangnya, ini semua terlihat dari sejarah-sejarah yang
telah terukir di lembar sejarah dunia ini. Perjuangangan pemuda yang sangat signifikan pada masa
penjajahan terdahulu maupun pada masa sekarang, begitu banyak pemuda yang selalu
mencoba mengontrol dan mengkritiki setiap kebijakan yang
di keluarkan oleh aparat pemerintahan, bahkan diantara mereka ada juga
yang telah memberikan solusi kongkrit demi kmajuan bangsa ini, karna pemuda selalu
melihat dari segi kebermafaatan bukan pencitraan.
Oleh
sebab itu begitu banyak para penguasa melirik anak muda, karna merekalah yang akan
melanjutkan roda pergerakan bangsa ini, merekalah yang telah menggagalkan semua
kepentingan-kepentingan pribadi para penguasa yang pragmatis, mereka jualah
yang telah berani menyuarakan pemberantasan korupsi di depan para penguasa yang
telah melakukakannya. Inilah pemuda, yang selalu membuat para pengusa untuk
selalu berada pada koridor yang benar. Untuk itulah para kaum elit atau kaum pengusa
mencoba menjadikan pemuda sebagai akar-akar pondasi demi memuaskan tujuannya,
baik dari segi hal yang positif maupun dari segi hal yang negatif.
Dengan
alasan inilah mereka melirik kampus-kampus, karna disinilah tempat paling
banyak berkumpulnya pemuda-pemuda, bukan hanya cerdas tapi juga memiliki
semangat yang besar dalam menuntut ilmu demi kmajuan bangsa ini. Sebuah gerakan
besar tidak akan pernah lepas dari seorang pemuda, untuk itulah para partai-partai
besar mencoba mendekati pemuda bahkan mereka membentuk pemuda-pemuda kampus tersebut
atau yang biasa di sebut mahasiswa ini untuk menjadi penerusnya, baik untuk
kepentingan pribadi atau kemajuan bangsa ini.
Kalau
di bandingkan dengan zaman orde lama, para penguasa melakukan hal yang berbeda
untuk mencapai tujuannya, mereka melakukan pembungkusan atau pengekangan
terhadap organisasi-organisasi mahasiswa, dengan di keluarkannya NKK/BKK. Semua
ini di lakukan hanya untuk mematikan pergerakan mahasiswa, mahasiswa dituntut
untuk belajar, belajar dan belajar di bangku kuliah, tanpa di perbolehkan
mencampuri urusan politik pemerintah. Oleh sebab itulah terjadinya berbagai
macam perlawanan, baik dari mesjid-mesjid kampus maupun dari
organisasi-organisasi lain.
Tapi
zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, zaman sekarang sudah mendapatkan
hasil evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan oleh para penguasa terdahulu. Begitu
banyak cara yang dilakukan baik untuk kemajuan bangsa ini atau demi kepentingan
pribadi tadi. Untuk itu kita sebagai pemuda hari ini agar selalu berhati-hati
dalam melakukan sesuatu, dan sekali lagi harus selalu belajar untuk melihat
dari sisi kebermanfa’atan bagi orang banyak, bukan kepentingan pribadi semata,
karna kita pemuda hari ini karna kita para pengontrol kebijakan yang ada dan
karna kitalah yang akan menjadi para pemimpin-pemimpin masa depan.
Insya-Allah...
Wassalam
By:
Rahmat Syawal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar