Minggu, 15 Juli 2012

Menuju Fitrah

            Assalamualaikum Wr. Wb


            Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya kepada kita, salah satunya alhamdulillah kita masih di beri kesempatan untuk hidup agar bisa menjadikan diri kita sebagai hamba-Nya yang bertaqwa. Selawat beserta salam tidak lupa juga kita sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang selalu istiqomah dijalan Allah SWT, yang telah menyebarkan agama islam ini ke seluruh pelosok penjuru dunia sehingga kita dapat merasakan begitu nikmatnya dan begitu indahnya agama Allah SWT.

        Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana kita di beri kesempatan besar untuk menjadikan diri kita kembali fitrah. Bulan ramadhan hanya berkunjung kepada kita sekali dalam satu tahun, dimana kita sebagai tuan rumah harus menyambutnya dengan senang hati, ibarat tamu yang datang kerumah kita, kita harus membersihkan rumah kita terlebih dahulu, agar orang yang berkunjung senang melihatnya, rumah disini maksudnya adalah  hati kita, jadi kita harus membersihkan terlebih dahulu hati kita dengan meminta ampunan kepada Allah SWT, agar niatan kita untuk berpuasa lebih mendapatkan berkahnya, dan lebih khusyuk untuk melakukan puasa di bulan ramadhan ini.


         Selanjutnya kita juga harus tahu bagai mana cara-cara atau trik-trik untuk menyambut tamu ini, karena sa'at kita menyambut tamu dengan benar Insya Allah akan banyak pahala yang kita dapat, jadi kita harus tahu trik-trik menyambut bulan ramadhan.
         
         1. Persiapkan Jasadiyah Kita


         Dalam bulan ramadhan kita membutuhkan badan yang kuat, sehat, dan terlindung dari  berbagai penyakit, untuk itu kita di tuntut agar memiliki kondisi tubuh yang bagus sa'at bulan ramadhan berlangsung agar puasa kita tidak ada yang bolong atau terhambat dari sakit-sakitan yang tidak di inginkan. untuk menghindari ini kita harus melakukan cek kesehatan terlebih dahulu, siapa tahu ada penyakit yang tidak kita sadari, atau tersembunyi, bukan berarti ini sebuah kewajiban tapi cuma antisipasi. Selanjutnya kita harus menghindari segala sesuatu yang dapat mempermudah penyakit menggerogoti tubuh kita, seperti menghindari makanan-makanan yang mengadung penyakit dan yang mampu mengurangi dayan tahan tubuh kita.


          2. Persiapkan Ruhiyah Kita


         Ruhiyah adalah poin penting dalam menyambut bulan ramadhan, karna dari sisi inilah kita akan di uji sejauh mana kita mampu menahan segala sesuatu yang akan membatalkan puasa atau yang mengurangi nilai-nilai dari  puasa itu sendiri. memang benteng yang satu ini akan susah dirobohkan kalau kita paham dari subtansi puasa itu sendiri, tapi semuanya tidak akan lengkap kalau tidak dilakukan beriringan dengan perbuatan itu sendiri, untuk itu kita harus mempersiapkan ruhiyah kita, kita harus melakukan segala hal yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita seperti shaum sunah, tilawah, qiyamulail dan lain-lain. Semoga dengan persiapan ini kita dapat menahan semua hal yang tidak kita ingini. 


          3. Persiapan Fikriah Kita.


          Fikriah disini maksudnya adalah ilmu-ilmu tentang puasa ramadhan, seperti rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain yang di anggap perlu untuk dipersiapkan, agar puasa kita sempurna dan agar kita mampu mendapatkan apa-apa yang diinginkan oleh semua orang yaitu kembali fitrah. Jadi kita harus tau aturan main di bulan ramadhan ini. Selain itu sebaiknya kita juga mencari hikmah-hikmah dari bulan ramadhan, agar bisa kita jadikan sebagai motivasi bagi kita untuk selalu semangat dalam melakukan puasa ramadhan ini. ada begitu banyak hikma-hikmah di bulan ramadhan ini yang bisa kita petik dan dapat kita cari dimanapun..


         Itulah sedikit kiat-kiat dalam melakukan persiapan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini, agar kita dapat menjadi manusia yang kembali fitrah. dan semoga kita mendapat paket khusus yang sudah disiapkan Allah SWT untuk orang-orang terpilih yaitu "Malam Seribu Bulan", apakah kita termasuk kedalamnya.? semuanya tergantung kepada kita, sejauh mana persiapan kita untuk mendapatkannya.


             Sekian, semoga dapat bermanfa'at, teruma bagi saya sendiri.


Wassalam...


By: Rahmat Syawal

Jumat, 13 Juli 2012

Ramadhan..

Titik..

Di titik ini ku melihat indahnya lukisan-Mu,
Di titik ini ku memahami akan ke esaan-Mu,
Di titik ini jua ku yakin akan kebesaran-Mu,
"Ya Allah".

Sekarang..

Ku buka ulang lembar kehidupanku,
Ku baca ulang arti khidupanku,
Dan ku teriakkan pada hati ku,
"Aku Wajib Berubah"

Ya Tuhanku..

Engkaulah pemilik kekuasaan,
Engkaulah penggenggam kehidupan,
Engkaulah pengatur panggung drama,
Kabulkanlah impianku.

Kini..

Ramadhan datang berkunjung,
Akan membawa segudang pahala,
Akan menghapus dosa-dosa,
Agar kita kembali fitrah.

Wahai Diriku..

Akankah engkau kembali terkekang,
Akankah engkau tunggang langgang,
Terkurung oleh dinding waktu,
Yang mengarahkanmu pada kerugian.

Waktu ini hanya singkat,
Sekarang ingusan besok tua'an,
Untuk itu mari manfa'atkan,
Agar engkau berdiri tegak

"Di Puncak Kesucian".

Karangan: Rahmat Syawal

Kamis, 12 Juli 2012

Untaian Singkat Sejarah Kehidupan Ku

Di Ranah Minang, Indonesia.

Bonjol Alam..

           Inilah nama kampung halaman ku, disinilah aku di besarkan sejak umur 5 tahun sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), mungkin agak aneh kenapa sejak umur 5 tahun.??, karena saya di lahirkan di Jakarta dan tinggal disana sampai umur 5 tahun.
hehe..

             Awal kepindahan saya dari jakarta sampai terdampar ditanah tercinta ini adalah sesuatu yang mungkin sering di alami semua orang yang pindah ke daerah yang memiliki perbedaan bahasa yaitu pusing. Yah kata pusing yang cocok untuk berada di posisi atas dalam keadaan seperti ini, karena kita harus beradaptasi dengan bahasa dimana kita berada. Bagi seorang anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi, karna otaknya mampu bekerja cepat, inilah kebesaran tuhan, tapi sisi lain, bahasa yang sudah di pahami sebelumnya menjadi hilang karna tidak pernah terpakai-pakai.

              Pada sa'at umur 5 tahun, saya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan umur 6 tahun saya masuk Sekolah Dasar (SD). Perjalanan pertumbuhan saya di masa-masa ini sangat menggoda, sehingga  membentuk karakter pribadi saya sampai sekarang ini yaitu mudah ketawa. Saya hidup dilingkungan keluarga yang selalu ceria walau kehidupan untuk hidup tergolong susah dan ada juga sekali-sekali konflik sesama saudara, tapi alhamdulillah karna sudah di ajarkan untuk selalu menghilangkan semua kesalah orang jadi jarak antara kesal dan ketawa lagi relatif sangat singkat.

               Selama di sekolah dasar begitu banyak kejadian yang tak pernah terlupakan dalam benak sampai sekarang, kenapa tidak, karna pengaruhnya terasa sampai sa'at sekarang ini yaitu salah satunya tinggal kelas. hehe.., yah, saya pernah tinggal kelas satu kali yaitu pada kelas 5 SD, pada sa'at itu saya merasakan kebodohan dalam diri ini sudah menumpuk, akhirnya mendapat guncangan yang lumayan hebat, salah satunya tidak berani pulang kerumah karna orang tua menunggu di rumah, saya takut di marahi, tapi alhamdulillah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi, orang tua saya tidak marah. hehe.. Ini semua cerita lama, hanya sebuah sejarah kehidupan yang harus diambil hikmahnya untuk dijadikan evaluasi buat ukiran cerita kehidupanku selajutnya.

               Selain sekolah dasar saya juga ikut sekolah baca Al-Qur'an selama 3 tahun, disini saya diajarkan membaca Al-Qur'an, setelah tiga tahun belajar akan ada namanya perayaan Khatam Al-Qur'an yang di laksanakan oleh pemuda-pemuda di daerah saya yang bernama Persatuan Pemuda-Pemudi Bonjol Alam (P3BA). Perayaan ini diadakan setiap tahun dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, ada pawai untuk anak-anak yang berkhatam keliling kanagarian (kelurahan), ada lomba baca qur'an bagi yang berkhatam dan ada lomba untuk anak-anak dan para pemuda yang sering dilakukan di kegiatan 17 agustus di daerah-daerah lain seperti lomba pacu karung, main bola pakai kain sarung, panjat batang pinang dan lain-lain. Sampai sekarang acara ini tetap berlangsung setiap tahunnya, biasanya diadakan satu minggu sesudah hari raya Idul Fitri. Dalam perlombaan baca al-qur'an ini saya dapat nomor urut pertama yang di panggil, hehe... artinya saya mendapat nomor urut terakhir dari 18 orang yang mengikut Khatam Al-qur'an ini atau jumlah siswa didik angkatan saya di daerah tercinta ini. Saya kira saya termasuk dalam satu orang yang susah baca Al-qur'an, tetapi ternyata tidak, karna alhamdulilah saya tahu dimana tempat-tempat keluar huruf dan bagaimana membacakannya serta ilmu tajwidnya.


               Setelah lulus sekolah dasar saya tidak mau masuk sekolah menengah pertama (SMP), dan ternyata alhamdulillah saya tidak pernah mencicipi sedikitpun bagaimana rasanya di SMP, karna saya masuk Madrasah Tsanawiyah Negri 2 (MTsN 2) Bukittinggi. Setiap orang memiliki alasan-alasan tersendiri untuk masuk sekolah manapun begitu juga dengan saya, mungkin agak lucu, alasan saya masuk MTsN sangat singkat, cuma ada 2, yang pertama ingin sekolah di bukittinggi dan yang kedua ingin pakai celana panjang, bukan karna ingin menutup aurat tapi karna malu kalau sudah besar (kelas 3) masih pakai celana pendek kemana-mana, hehe..  Alhamdulillah terkabul, tetapi ternya setelah saya lulus ada peraturan baru yang di berlakukan oleh pemerintahan Kabupaten Agam yang menbuatku agak sedikt hmmm... yaitu di wajibkan setiap sekolah untuk memakai pakaian yang menutupi aurat baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu pakai celana panjang bagi laki-laki dan rok panjang serta berjilbab bagi perempuan. baguskan..??  inilah daerah ku, bagaimana dengan daerah mu..?? hehe..

               

             

Al-Muddatstsir 1-7

“Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan. Agungkanlah Rabbmu, bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa (menyembah Berhala), dan janganlah kamu memberi ( dengan maksud untuk memperoleh (balasan) yang lebih banyak). Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah.”
(Al-Muddatstsir: 1-7)


Singkat...,

Yah, memang begitu singkat wahyu yang di berikan Allah SWT kepada kita tentang ayat ini, tapi di balik kesingkatan ayat ini terdapat begitu banyak makna yang bisa kita ambil untuk di pelajari dan di pahami serta diamalkan dalam kehidupan kita.

Ayat di atas sudah sangat jelas memberikan kita sebuah konsepan atau sebuah resep untuk menghadapi tantangan atau ujian di dunia ini bahkan sebuah resep untuk menuju jannahnya, kadang di dalam benak kita sempat terpikir apakah kita salah kalau seandainya kita beramal ini untuk mendapatkan pahala (untuk menuju jannahnya) atau untuk mendapatkan ridhonya, begitu bannyak berbagai tanggapan yang di simpulkan oleh orang-orang, ada yang bilang bahkan bahwasanya kita harus mencari ridho Allah SWT bukan pahalanya, sekarang saya bukan membahas masalah ini, tapi pedapat saya sa’at ini ketika kita mencari salah satu dairi dua tujuan itu, sebenarnya kita sudah mendapatkan keduanya, karena dua ini sama, itu pendapat saya yang saya anggap sebuah kebenaran sa’at ini, bukan berarti tangapan itu harus benar karena saya bukan maha benar, hanya Allah SWT lah yang maha benar.

   Baik, Ketika cahaya islam mulai terbit dalam pikiran kita atau mulai menyinari hati kita, maka pada sa'at itulah kita harus paham dengan apa yang seharusnya kita lakukan, dengan apa yang seharusnya kita kerjakan, karena semuanya harus ada di setiap langkah kehidupan kita , agar jannahnya selalu mengiringi amal-amal kita.                                                               

Dari ayat di atas di jelaskan bahwa:

1. Wahai orang yang berselimut


      Mungkin dalam pikiran kita siapasih yang berselimut atau apasih makna dari yang berselimut tersebut. Semua ini terjadi pada sa'at Rasulullah ketemu dengan malaikat jibril untuk pertama kalinya, yang mana pada waktu itu cahaya Allah SWT di turunkan kepadanya, tapi Rasulullah takut dan pulang kerumah dan langsung berbaring. Dalam sejarah ini dapat kita simpulkan bahwasanya orang yang berselimut adalah orang yang baru mendapat atau sudah mendapat cahaya kebenaran dari ALlah SWT, maka orang inilah yang sebenarnya yang diseru atau yang di panggil oleh Alah SWT.


                   2. Bangunlah


            ini adalah sebuah kata perintah, instruksi atau seruan oleh Allah SWT yang menunjukkan kita agar terbangun dari mimpi-mimpi indah. Makna bangun bukan hanya bangun dari tempat tidur, tapi juga dari tempat kita yang terlena dengan kehidupan duniawi, atau keterpurukan yang menjauhkan kita dari Syurga-Nya.


                   3. Lalu beri peringatan 


                    ini adalah lanjutan dari seruan perintah tadi, agar kita melakukan dakwah baik kepada diri kita maupun kepada orang lain.  Untuk itulah Allah SWT menyerukannya agar kita kembali kejalan yang mula dan selalu beribadah kepadanya , karna hanya melakukan inilah yang sebenar-benar dalan yang di ridhoi-Nya.


Lalu apa perintahnya..???


a. Agungkanlah Rabbmu
              Disini kita di perintahkan untuk mengagungkan Rabb kita atau tuhan kita yang telah menciptakan kita bersama seluruh apa-apa yang ada di jagat raya ini. Kata yang sederhana tapi berat melakukannya bagi kita yang tidak memaksakannya dan tidak mau menjadikannya sebuah kebiasaan. Tapi kalau sudah menjadi sebuah kebiasaan Insya Allah akan menjadi sangat ringan. 


b. Bersihkanlah Pakaianmu
                Makna disini adalah untuk membersihkan diri kita dari semua perbuatan dosa yang telah kita perbuat dengan cara bertobat dan meminta ampunan kepada Allah SWT agar di ampuni semua dosa yang telah kita perbuat.


c. Tingalkan Perbuatan Dosa
            Selain bertobat kita juga harus meninggakan semua hal atau semua perbuatan-perbuatan yang tidak di ridhoi Allah SWT, karna percuma saja kata taubau kita kalau masih melakukan perbuatan-perbuatan dosa.


d. Jangan Memberi dengan Maksud memperoleh Balasan.
              Maksud disini adalah memperoleh balasan dari orang lain, jadi sekali lagi kita dingatkan untuk selalu meluruskan niat kita, setiap apapun amal yang kita kita lakukan harus karna ridho Allah SWT, bukan karena orang lain, atau bahkan mendapatkan balasan dari oran lain. Balasan ini banyak, ada yang namanya nama baik, pujian, uang dan lain-lain, semuanya tergantung dengan niatan kita awal.


e. Bersabar
                  Dan yang terakhir bersabarlah dalam melakukann semua hal di atas, karena semuanya akan banyak terjadi goncangan-goncangan pada diri kita, atau ujian0ujian yang di berikan Allah SWT kepada kita agar kita menjadi hamba-hambanya yang bertaqwa. Untuk itulah kita di tuntut agar bersabar dalam melaksanakannya.


Itulah sedikit makna dari surat Al-Muddasir: 1-7, semoga dapat kita ambil hikmahnya dan dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.


Aamiin..


Wassalam...


By: Rahmat Syawal

Rabu, 11 Juli 2012

KEHIDUPAN...

Siang dan malam silih berganti,
Menunggu datangnya,
"KEAJAIBAN".

Angin bertiup dengan kencang,
Menyelimuti jalan keindahan,
Ia lewat menelusuri hati,
Yang sedang hilang di lembah kehidupan.

Hujan datang mengguyur sukma,
Membasahi tubuh kecil yang suram,
Menjadi sunyi di tengah malam,
Membuat hati tak karuan.

Lukisan-lukisan di depan mata,
Datang bersama penghibur hati,
Kini kelam menjadi terang,
Indahnya alam di pagi hari.

Kurasa ini arti kehidupan,
Terkepung oleh dinding waktu,
Ku berdiri membaca hari,
Mengendap-endap di alam mimpi.

Karangan: Rahmat Syawal

Selasa, 10 Juli 2012

PEMUDA DAN MASA DEPAN..


“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)


          Pemuda, dimanakah pemuda sekarang.? susahkah kita mencarinya,?

         Soekarno, dia adalah salah satu orang yang sering kita dengar di telinga kita, seorang pemuda dan  pahlawan yang telah mendeklarasikan kemerdekanan Indonesia, seorang yang tidak akan pernah mungkin kita lupakan karena begitu besar pengaruhnya dalam kemajuan bangsa Indonesia ini.

         Seperti yang tertulis di atas, begitu besar perbedaan pemuda dengan orang tua walau dari kata-kata tersebut hanya sebuah kata kiasan yang sering kita dengar atau kita pelajari di bangku sekolah menengah atas. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain yaitu dari sisi dunia nyata, memang begitu jelas terlihat perbedaannya, baik dari segi fisik, pemikiran dan smangat juangnya, ini semua terlihat dari sejarah-sejarah yang telah terukir di lembar sejarah dunia ini. Perjuangangan  pemuda yang sangat signifikan pada masa penjajahan terdahulu maupun pada masa sekarang, begitu banyak pemuda yang selalu mencoba mengontrol dan mengkritiki setiap kebijakan yang  di keluarkan oleh aparat pemerintahan, bahkan diantara mereka ada juga yang telah memberikan solusi kongkrit demi kmajuan bangsa ini, karna pemuda selalu melihat dari segi kebermafaatan bukan pencitraan.

       Oleh sebab itu begitu banyak para penguasa melirik anak muda, karna merekalah yang akan melanjutkan roda pergerakan bangsa ini, merekalah yang telah menggagalkan semua kepentingan-kepentingan pribadi para penguasa yang pragmatis, mereka jualah yang telah berani menyuarakan pemberantasan korupsi di depan para penguasa yang telah melakukakannya. Inilah pemuda, yang selalu membuat para pengusa untuk selalu berada pada koridor yang benar. Untuk  itulah para kaum elit atau kaum pengusa mencoba menjadikan pemuda sebagai akar-akar pondasi demi memuaskan tujuannya, baik dari segi hal yang positif maupun dari segi hal yang negatif.

          Dengan alasan inilah mereka melirik kampus-kampus, karna disinilah tempat paling banyak berkumpulnya pemuda-pemuda, bukan hanya cerdas tapi juga memiliki semangat yang besar dalam menuntut ilmu demi kmajuan bangsa ini. Sebuah gerakan besar tidak akan pernah lepas dari seorang pemuda, untuk itulah para partai-partai besar mencoba mendekati pemuda bahkan mereka membentuk pemuda-pemuda kampus tersebut atau yang biasa di sebut mahasiswa ini untuk menjadi penerusnya, baik untuk kepentingan pribadi atau kemajuan bangsa ini.

          Kalau di bandingkan dengan zaman orde lama, para penguasa melakukan hal yang berbeda untuk mencapai tujuannya, mereka melakukan pembungkusan atau pengekangan terhadap organisasi-organisasi mahasiswa, dengan di keluarkannya NKK/BKK. Semua ini di lakukan hanya untuk mematikan pergerakan mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk belajar, belajar dan belajar di bangku kuliah, tanpa di perbolehkan mencampuri urusan politik pemerintah. Oleh sebab itulah terjadinya berbagai macam perlawanan, baik dari mesjid-mesjid kampus maupun dari organisasi-organisasi lain.

      Tapi zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, zaman sekarang sudah mendapatkan hasil evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan oleh para penguasa terdahulu. Begitu banyak cara yang dilakukan baik untuk kemajuan bangsa ini atau demi kepentingan pribadi tadi. Untuk itu kita sebagai pemuda hari ini agar selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu, dan sekali lagi harus selalu belajar untuk melihat dari sisi kebermanfa’atan bagi orang banyak, bukan kepentingan pribadi semata, karna kita pemuda hari ini karna kita para pengontrol kebijakan yang ada dan karna kitalah yang akan menjadi para pemimpin-pemimpin masa depan.

          Insya-Allah...

          Wassalam

          By: Rahmat Syawal

Senin, 09 Juli 2012

Aktifis (Mahasiswa atau Politikus)


          Inilah indahnya dunia Kampus atau dunia Mahasiswa, dimana disini kita belajar untuk mempraktekkan sebuah negara dalam cakupan yang kecil, memang Mahasiswa kalau di bandingkan dengan masyarakat memiliki tugas yang sedikit lebih, semuanya harus berlandaskan kepada kepentingan orang banyak, karna kalau sudah memiliki kepentingan-kepentingan pribadi maka sudah dapat kita bayangkan bagaimana kondisi Indonesia 10 tahun yang akan datang.

        Sekarang kita coba lihat gerakan-gerakan mahasiswa yang ada, seberapa banyak mahasiswa yang telah melakukan tugasnya, seberapa banyak mahasiswa yang telah mencoba belajar untuk mementingkan kepentingan orang banyak, bukan hanya untuk mencari pencitraan nama baik semata atau mencari jenjang karir yang telah di idam-idamkan sejak lama. kita mahasiswa, kitalah pelaku lapangannya sekarang, maka mari kita evaluasi diri, sudah sejauh mana kita melakukannya, atau bahkan mungkin kita sudah lebih ekstrim dari tanggapan-tanggapan orang banyak yaitu prakmatisme telah melanda hati nurani kita.

          Wahai mahasiswa mungkin kadang kita perlu belajar lagi fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri, karna posisinya yang strategis di kalagan masyarakat, yang menjadikannya suatu bagian terpenting demi kemajuan bangsa Indonesia ini. Mahasiswa yang sering atau kita bangga-banggakan bahwasanya kita adalah Iron Stok atau cadangan masa depan dan Agen Of Change yang kita terik-teriakkan kepada penerus-penerus kita, kata inilah yang harus kita pahami dalam diri kita, apakah pantas kita dikatakan cadangan masa depan, apakah pantas kita menjadi pemimpin-pemimpin masa depan kalau dalam diri kita tidak pernah ada niat untuk menjadi Iron Stok atau agen perubahan itu sendiri.

         Seorang cadangan masa depan tidak akan pernah melihat segala sesuatu dari segi pandangan partai politik memandang sesuatu, karna kita bukan aktivis politikus. Memang kata orang kalau aktivis politikus harus melakukan pencitraan dirinya sendiri, karna kalau dia tidak melakukannya bagaimana dia akan menjadi pemimpin yang akan merubah bangsa ini, tapi permasalahannya adalah pencitraan ini tidak beriringan dengan nilai kebermanfatan yang ada, yang ada hanya seongok omongan, seonggok janji yang tidak pernah terleasasikan.

          Untuk itu, mari kita camkan dalam diri kita. kita adalah aktivis mahasiswa, kita menilai sesuatu yang kita lakukan harus selalu berlandaskan kepada kebermafaatan yang ada, setiap kegiatan yang kita lakukan kalau tidak ada kebermanfatannya sebaiknya tidak perlu kita lakukan, karna kita tidak butuh yang namanya pencitraan, yang kita butuhkan adalah kesenangan bagi masyarakat banyak.

           Saya tidak pernah menyalahkan siapapun kalau seandainya para aktivis mahasiswa ingin melakukan pencitraan bagi gerakkannya, atau bahkan bagi dirinya sendiri, tapi yang perlu kita pahami adalah bahwasanya setiap apa yang kita lakukan harus ada kebermanfaatan yang jelas bagi masyarakat, baik masyarakat kampus maupun masyarakat luas. Setiap program kerja yang ada jangan hanya cuma bertujuan untuk mencitrakan diri pribadi atau lembaga kita, minimal seiring atau beriringan dengan nilai kebermanfatan yang ada.

           Sejarah-sejarah mahasiswa terdahulu sudah banyak yang membuktikannya, begitu banyak mahasiswa yang tidak lagi mementingkan dirinya pada sa'at penurunan rezim suharto, mereka siap di pukuli oleh polisi, mereka siap di tembaki oleh polisi bahkan mungkin ada di antara mereka yang siap mati demi tegaknya satu kata pada sa'at itu yaitu reformasi, nilai keluhuran inilah yang perlu kita ambil hikmahnya, mereka tidak pernah menuntut yang namanya pencitraan, mereka tak butuh namanya tertempel di papan nama pahlawan, yang mereka butuh Indonesia ini berubah sebagaimana mestinya negara yang sejahtera, makmur dan damai.

         Wahai mahasiswa, mari kita coba cek niatan kita lagi, siapa tau ada yang sudah bengkok sedikit atau sudah pergi jalan-jalan entah kemana, kalau ada mari kita luruskan kembali. agar tanah air ini yakin bahwasanya engkaulah yang pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia dan Indonesia ini yakin engkaulah Pahlawan itu, yang akan membawa Indonesia ini cerah, damai dan sejahtera seperti rembulan di malam hari.

Hidup Mahasiswa....

Salam ma'af  dan

wassalam...

by: Rahmat Syawal

Minggu, 08 Juli 2012

SETETES HARAPAN



Debu..
Deru debu yang menghempas
Seakan dunia mau kiamat
Seakan hilang dari peredarannya

Indonesiaku..
Akankah engkau keluar dari keterpurukan
Akankah engkau bangkit dari medan perang
Dengan kondisimu saat ini

Indonesiaku...

Lihatlah tanganmu,
Begitu banyak korupsi yang terjadi
Tanganmu hilang,
Sa'at kemiskinan berdiri di depanmu

Indonesiaku..

Lihatlah kakimu,
Begitu mudah melangkah menuju ke zholiman
Kakimu pergi,
Sa'at kebodohan mengerogoti seluruh tubuhmu.

Indonesiaku...
Bukan bermaksud hilangnya mimpi
Bukan bermaksud hilangnya smangat
Hanya kekhawatiran yang menyelimuti

Wahai Pemuda..
Masih adakah keringatmu yang akan kau kucurkan
Masih kuatkah tulangmu untuk kau teguhkan
Karna hanya dengan ini awal kebangkitan negara ini

Memang..
Hidup ini begitu membingungkan
Menuntut kita untuk selalu berjuang
Menuntut kita untuk membawa angin kemenangan

Wahai Tuhan ku..
Berilah cahaya-Mu dalam kegelapan ini
Agar kesejukan membanjiri tanah pertiwi
Agar rembulan tersenyum dengan cerahnya
Agar angin kesyukuran selalu ada.

Di tanah air ku Tercinta
"INDONESIA".

Karangan: Rahmat Syawal

PUDARKAH,..??


Indah..

Cerita ini yang telah kita ukir
Di lembar sejarah kita
Lewat seutas tali yang bernama
"PERSAHABATAN".

Kosong..

Akankah kekosangan ini
Atau kekosongan yang terjadi
Terus berlanjut hanya karna satu kata
"MARAH".

Teman...

Memang yang telah kulakukan
Begitu pedih dan menyakitkan
Sehingga sulit untuk di pudarkan

Teman...

Ku harap satu titik hitam ini
Tidak mewarnai seluruh hati
Yang akan membekukan sikap kita

Karna ku yakin

Semuanya mampu hilang
Semuanya mampu sirna
Dengan sejuta cerita yang telah kita tuliskan

Teman..

Akankah kenangan ini hilang
Oleh suatu tamparan yang terjadi
Atau satu hentakan nafas
Yaitu "kebencian".

Teman..

Mari coba dengar nurani kita
Mari kita coba dengar detak hati kita
Dan dengar teriakan rasa rindu ini

Dan

Kutunggu engkau di taman kenangan
Dimana tempat yang pernah kita teriakkan
Pada bintang-bintang dan alam ini

Teman untuk selama-lamanya..

Karangan: Rahmat Syawal