Kamis, 24 Januari 2013

Kampus Tujuanku



           Pagi ini terasa teramat cerah, itulah yang ku rasakan saat itu Juli 2008, yang pastinya juga dirasakan oleh orang lain juga, karena pada hari itu dimana diumumkannya hasil pengumuman kelulusan masuk perguruan tinggi se Indonesia yaitu SMPTN. Saya lulus di perguruan tinggi Universitas Sriwijaya (UNSRI) dengan jurusan Teknik Sipil. Yah, perasaan ini susah untuk di bendung karena usahaku selama satu tahun bimbel tidak sia-sia, walau jurusan ini adalah pilihan kedua. Jurusan ini  salah satu jurusan yang termasuk ku senangi, bukan asal pilih dan ternyata jurusan ini memiliki akreditasi yang memuaskan di Indonesia, yaitu A.
Hari itu juga ku pergi kesekolah SMAN 5 Bukittinggi (SUMBAR) dengan bangganya dimana saya dan teman-teman datang mengunjungi tempat kami dididik selama tiga tahun . Sesampai di sekolah ternyata sudah ada teman-teman  lain sedang melaporkan kelulusannya sama guru-guru, ada yang lulus di UMPAD, ITB, UI, UNRI, USU, UNP UNAND dan lain-lain. Kamipun kumpul bersama-sama, setiap ada yang datang kami langsung menanyakan di universitas mana mereka lulus, memang menjadi kebahagian yang sangat menyenangkan. Sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba ada yang bertanya sama saya, “Wal, dak takuik di palembang apo? (wal, apa tidak takut di palembang?),”  sayapun bingung dengan pertanyaan ini, lalu berbalik bertanya, “emang apo hubungannyo jo palembang? (memang apa hubungannya dengan palembang?).” teman saya menjawab, “kan UNSRI ado di palembang.” Pada waktu itulah saya baru tau ternyata UNSRI ada di palembang, padahal besok sudah harus berangkat ke Palembang untuk daftar ulang. Hehe… maklum gak lihat lokasi waktu nentukan pilihan.
Keesokan harinyanya saya dan kakak sudah siap untuk pergi mendaftar ulang, dengan izin orang tua, keluarga dan tetangga yang saat itu juga ikut hadir untuk melepaskan kepergian ke kampus Uiversitas Sriwijaya. Maklum banyak yang hadir, karna daerah saya termasuk daerah yang sedikit minat untuk melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi dan selesai daftar ulang saya akan langsung tinggal di palembang sampai hari raya Idul Fitri datang.
Waktu itu lebih kurang jam 4 sore, kami pergi keterminal Aua Kuniang Bukittinggi, dimana terminal yang paling padat kutemui selama ini. Kami mencari-cari bus yang bertujuan kepalembang, dan alhamdulilah kami menemukannya, tapi ternyata kami di kagetkan dengan perkataan orang yang menjaga loket tersebut, “maaf dek, bus sudah berangkat semua, bus hanya berangkat tiga kali dalam sehari, jam 10:00, 11:00 dan 12:00,” kamipun pusing gak karuan karna besok hari daftar ulang saya, jadi dalam kondisi apapun kami harus berangkat hari itu. Tiba-tiba ada yang bilang, “kalau kalian ingin tetap pergi kepalembang kalian harus sambung-sambung mobil, harus 2 kali naik mobil, pertama naik bus ke Jambi terlaebih dahulu, lalu baru naik bus ke Palembang keesokannya dari Jambi.”
Akhirnya kami memutuskan untuk naik bus dua kali sesuai dengan apa yang disarankan oleh salah seorang penjaga loket, dan kami diantar ke loket bus yang menuju Jambi. Disana kami diminta biaya Rp 143.000,- per orang sesuai harga tiket ke Palembang, dengan beberapa syarat sesampai di Jambi kami akan dicarikan bus menuju Palembang dan kami juga tidak akan menambah uang transportasi lagi.
Waktu terus berjalan dan bus yang kami tumpangipun sudah mulai berjalan keluar dari Bukittinggi. Beberapa jam perjalanan bus berhenti di danau singkarak untuk istirahat makan dan sholat magrib serta dijamak dengan isya. Selama istirahat kami merasa agak khawatir dengan lama waktu perjalanan, karna ternyata perjalanan dari Bukitiinggi menuju Palembang menghabiskan waktu lebih kurang 21 jam dalam kondisi normal, sedangkan besok sudah daftar ulang. Jadi kalau diperkirakan kemungkinan sampai di palembang jam dua siang. Wallahualam kalau sambung menyambung bus ini.
Selesai istirahat dan sholat, bus kembali melanjutkan perjalanannya. Keesokan harinya jam 09:00 bus berhenti, ternyata sudah sampai di loket pemberhentian bus tersebut yaitu didaerah dekat terminal Jambi. Sudah 30 menit  duduk di loket tapi bus yang menuju ke palembang masih belum kunjung datang, sehingga membuat suasana menjadi tambah cemas karena takut terlambat daftar ulang. Setelah beberapa menit, tiba-tiba stokar bus yang kami tumpangi tadi ngomong, “dek sudah 30 menit kita cari bus kepalembang tapi belum ada yang lewat, cuma ada bus ini, tapi adek harus nambah Rp 10.000,- lagi perorang sebab harga tiket bus ini mahal,” kami tidak terlalu berfikir panjang, karna sudah kepepet waktu, di perjalanan kami bertanya sama penunmpang yang ada dijalan, “kak berapa lama dari jambi ke palembang, dia bilang 6 sampai 7 jam, kami berangkat tadi lebih kurang jam 09:30 karena nunggu bus terlebih dahulu, jadi kmungkinan sampai jam 4 sore, dan kami sadar sepertinya gak sempat lagi untuk daftar ulang hari ini, tapi kami terus melanjutkan perjalanan.
Jam 16:30 kami sampai di palembang, dan sudah ada yang menunggu kami, dia orang SUMBAR juga, satu kabupaten dengan saya, yaitu kabupaten Agam, Nanda namanya, dia mahasiswa UNSRI angkatan 2005, berarti 3 tahun diatas saya. Lalu kami mengikuti dia untuk menuju tempat penginapan, kami menaiki bus kota untuk sampai di pusat kota dan dilanjuti naik bus angkutan khusus bertujuan Indralaya, diperjalanan dia bertanya sama saya lulus di jurusan apa, dan saya bilang di jurursan teknik sipil, dan dia menjawab berarti besok jadwal daftar ulangnya, karna jatah fakultas teknik besok. Dan kamipun kaget dan juga bersyukur, ternyata kami tidak terlambat. Kami sampai di penginapan waktu sholat magrib.
 Keesokan harinya jam 07:00 kami pergi kekampus untuk daftar ulang, dalam sehari penuh dengan begitu banyak antrian akhirnya saya selesai daftar ulang jam 17:00, dan langsung mendapat kartu pengenal mahasiswa (KPM), dan pada waktu itu juga saya sudah sah atau sudah resmi menjadi MAHASISWA, begitu senangnya dapat kartu ini. Pada waktu daftar ulang saya ketemu kakak tingkat sejurusan, dia bilang hari kamis disuruh datang kedekanat fakultas teknik untuk menghadiri undangan wali mahasiswa.
Waktu terus berlalu hari kamispun datang, tibalah waktu untuk menghadiri undangan tersebut, sekarang saya tidak ditemani kakak lagi, karna dia hanya menemani sampai daftar ulang selesai, ternyata di pertemuan itu dekanat fakultas teknik meminta uang iuran wali murid (IWM), kata mereka untuk pembangunan di fakultas teknik, jadi seluruh mahasiswa wajib membayarnya, saya tidak tau apa ini benar atau salah, Cuma kami yang mahasiswa baru hanya bisa mengikuti aturan yang ada, iuran ini berjumlah minimal Rp 2 juta,- dan harus dibayar hari itu. Anehnya pembayaran itu pakai minimal, sehingga akan ada potensi korupsinya, ternyata benar setelah saya 2 tahun dikampus IWM itu dihapuskan, karena kata orang terindikasi korupsi oleh KPK.
Pada saat pertemuan itu kami tidak punya uang untuk membayarnya, karna di informasi pendaftaran tidak ada uang untuk bayar IWM ini. Jadi keluarga saya tidak menyiapkan dana tersebut. setelah menjelaskan semuanya ke petugas dekanat, akhirnya saya dapat keringanan selama 1 semester untuk mebayar uang IWM tersebut.
Sampai disinilah cerita perjalananku dari rumah menuju kampus tercinta untuk mendapatkan gelar mahasiswa. Waktu terus berlalu dan akhirnya tibalah waktu untuk evaluasi atau mencoba mengambil hikmah dari perjalanan ini, dan akhirnya saya menemukan beberapa kesimpulan, pertama, selama kita mencapai tujuan akan ada banyak masalah yang di temui, karena dalam mencapai tujuan kita harus bisa menyelesaikan rangkaian masalah-masalah yang ada, jadi hidup adalah rangkaian dari masalah-masalah, tinggal sejauh mana kita bisa melewatinya. Untuk itu jangan pernah berdoa untuk dihilangkannya masalah, tapi mintalah kekuatan untuk menyelesaikannya, karena masalah inilah yang akan membentuk kita menjadi lebih baik.
Kedua,  ternyata untuk sampai kekampus tidak hanya ada satu bus yang bisa mengantarkan ku ketujuan, tapi masih banyak cara untuk sampai kesana. Nah disinilah kita harus selalu belajar untuk tidak langsung jatuh saat lapangan membenturkan kita dengan realita, yang awalnya kita berharap seperti ini tapi ternyata lapangan memberi sambutan meriah dengan memberi tantangan kepada kita, tinggal sejauh mana kita cerdas dalam melihat dan mencari jalan lain menuju tujuan, karna tuhan tidak memberikan satu jalan menuju mimpi-mimpi kita.
Ketiga, setiap masalah berdatanganan, marilah coba untuk tenang, karena dengan ketenangan ini kita bisa mencari solusi dari masalah yang ada.
Keempat, kehidupan kita sekarang ini adalah  rangkaian-rangkaian dari pilihan-pilihan yang telah kita pilih, jadi kita harus berani dalam memilih pilihan hidup dengan syarat sudah di perhitungkan dengan dalam akan pilihan tersebut, karena benar ternyata kata orang, HIDUP ITU PILIHAN.
Akhir kata dari ku yang perlu kita pahami:
Jangan pernah menyesali apa-apa yang telah kita pilih, karena pada saat kita menyesalinya sama saja kita menyesali apa-apa yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Wassalam..

Senin, 31 Desember 2012

Saatnya Merubah Cara Berfikir Kita



                Awal mula ikut ujian seleksi masuk perguruan tinggi (SMPTN) begitu singkat dan sederhananya cara berfikir ku saat itu, kampus adalah tempatnya kita belajar agar bisa bekerja diperusahaan-perusahan besar, dengan gaji yang besar dan dalam jangka waktu cepat setelah pasca kampus.Yah,.. dan ternyata bukan ku sendiri yang mengalaminya, hampir semua mahasiswa mengalami hal-hal seperti ini, kita tidak sadar dengan apa yang telah terjadi dengan lingkungan sekitar, krn kita buta dengan kondisi-kondisi di lapangan, krn kita sudah dibentuk secara tidak langsung untuk hidup individu tanpa harus merasakan kondisi sosial masyarakat.Hm.. Inilah yang kuketahui, kupahami dan kujalani kehidupanku di awal-awal memasuki kehidupan kampus yang penuh warna-warni.
Apakah salah.?? Tentu tidak, karna kita belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, walau kadang apa yang terjadi sebenarnya itu sudah tampak di depan mata kita. Hanya saja tidak semua orang memiliki kemampuan untuk merasakan dan langsung merespon apa yang terjadi tanpa harus dijelaskan kepadanya. Saat ku mulai beranjak lebih jauh memasuki kehidupan kampus, mulailah masuk kedalam kepala ini berbagai macam cara berfikir yang berbeda-beda dari hasil diskusiku dengan senior-senior dan dosen yang ada.
Ada yang mempunyai cara berfikir sama seperti cara berfikirku sebelumnya, yaitu selesai kuliah cari kerja di perusahaan terkenal agar dapat beli ini dan beli itu, jadi rajin-rajinlah belajar jangan ikut kegiatan-kegiatan yang tidak penting, itulah kesan yang ku dapat saat ketemu dengan senior yang punya mimpi sama seperti ku dulu.
Dihari-hari selanjutnya saya ketemu dengan senior yang memiliki cara berfikir yang aneh atau diluar cara berfikirku selama ini, ia adalah seorang aktivis yang sudah banyak berkecimpung didunia keorganisasian, ia mengajak kami mencoba membuka mata sedikit demi sedikit tentang apa yang terjadi dengan permasalah bangsa ini, yaitu korupsi yang merajalela, pendidikan masyarakat yang tidak jelas keberadaannya, kejahatan-kejahatan yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi, kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau malah menyengsarakan masyarakat luas dan lain-lain, lalu dimanakah peran kita sebagai mahasiswa.? Dan iapun menjelasi apasih peran dan fungsi mahasiswa itu sendiri. hal inilah yang kudapat dari seorang senior yang berkecimpung didunia organisasi. Setelah berdiskusi panjang tentang permasalah bangsa ini saya mulai tertarik untuk ikut organisasi. Dengan ikut aksi menuntut semua ketidak adilan dan kesalahan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, dan di organisasi ini saya belajar untuk membentuk calon-calon pemimpin masa depan, agar bangsa ini bisa berubah dengan sebagai mana mestinya. Karna mahasiswa hari ini akan menjadi pemimpin masa depan 10 atau 20 tahun yang akan datang.
Waktu terus berjalan dan kuliahpun juga terus berjalan, di sebuah mata kuliah saya menemukan cara berfiikir yang baru lagi, yaitu perkataan seorang dosen kepada mahasiswanya, ia bertanya sama kami yang waktu itu lagi kuliah mata kuliah yang ia ajari, bapak dosen tersebut bertanya sama kami, “siapa yang ingin bekerja di DINAS Pekerjaan Umum (PNS) dengan gaji 10 juta perbulan,?” dengan serentak kami mengangkat tangan tinggi-tinggi, lalu ia bertanya lagi, “coba kalian kalikan gaji kalian selama setahun, trus kalikan selama kalian hidup atau anggap saja 100 tahun kalian hidup, dan berapa jumlahnya?,” lalu kamipun menghitungnya dan mendapatkan hasil sebanyak Rp 12 milyar rupiah, lalu dia bilang lagi, “kalau seandainya kalian jadi seorang kontraktor, maka Rp 12 Milyar itu bisa kalian dapatkan selama  1 tahun,” lalu kamipun kaget terdiam sambil memasang ekspresi mata agak melotot sedikit dan mulut terbuka, kalau bahasa dusunku melongo namanya. Hehe.. lalu bapak tersebut melanjutkan perkataannya, “sekarang terserah kalian ingin jadi apa,? uang yang terkumpul Rp 12 milyar dari gaji PNS itu tergantung juga dengan umur kalian kalau seandainya umur kalian sampai dengan 100 tahun, dan itupun kalau kalian tidak pernah makan-makan selama 100 tahun atau membeli kebutuhan hidup.” Dan ia berkata terakhir kalinya, “ saya jadi PNS ini ada tujuannya.”
Waktu terus berganti  dan disuatu acara saya ketemu lagi dengan seorang pengusaha besar, yaitu seorang entrepeneur yang memiliki cara berfikir berbeda juga. Ia bertanya sama kami, “apa anda bermimpi untuk kerja di perusahaan-perusahaan besar.?” Lalu hampir semua bilang yah, lalu setelah dia mendengar perkataan kami, ia berkata, “berarti kalian sudah dari awal bermimpi untuk menjadi seorang pekerja, bukan seorang bos.” Lalu terhentaklah kamisemua mendengar omongannya, dan ia berbicara lagi, “ apa kalian tidak pernah ingin menggaji orang lain.? Apa kalian selamanya hanya ingin jadi pekerja yang selalu disuruh-suruh walau cara bos kita menyuruh tersebut dengan lembut atau kasar.? Apa kalian tidak pernah ingin menjadi seorang BOS yang bisa menyuruh orang lain atau bahkan kerjaannya hanya duduk di dalam ruangan yang ber AC atau bahkan bisa pergi kmanapun ia suka tanpa ada yang melarang atau yang mengikat kita untuk pergi kemanapun seperti pekerjaan telah mengikat kita.?” Sekali lagi kami terdiam panjang memikirkannya. Setelah beberapa saat ia berbicara lagi, “kalau kalian tidak ingin menjadi seorang pekerja maka keluarlah kalian dari dunia nyaman kalian, dan pergilah kedunia yang lebih indah lagi, tapi ingat, setiap yang bagus-bagus pasti banyak tantangannya atau kegagalan yang akan kalian temui, tapi jangan takut, karna pada saat kalian takut maka pada saat itu sebenarnya kalian sudah gagal, kegagalan itu tidak di nilai dari setiap kalian jatuh, tapi pada saat kalian tidak mau berdiri lagi pada waktu kalian terjatuh, maka itulah yang namanya kegagalan, jadi saat kalian terjatuh maka berdirilah karna anak kecil untuk bisa berjalan ia harus mengalami jatuh dulu beberapa kali baru bisa berlari dengan kencangnya.” Lalu disisi lain saya juga pernah dengar teman saya bilang, “orang paling kaya itu bukanlah akademisi ataupun pejabat pemerintahan tapi seorang pebisnislah orang terkaya didunia ini.”  Hal positif yang bisa diambil dari perkataannya adalah dengan menjadi pengusaha (pebisnis) saya bisa jadi BOS atau bisa menggaji orang lain.
Pada suatu hari saya mencoba berfikir tentang semua yang sudah saya temukan dikampus tercinta, dengan sekian banyak permasalah bangsa ini, seperti pengangguran, pemimpin yang tidak adil dan lain-lain, maka sampailah saya diujung kesimpulan, saya ingin menjadi seorang pengusaha, agar bisa menggaji orang banyak dan agar bisa mengurangi sekian banyak penganggurandi indonesia dan agar saya memiliki banyak waktu kosong karna sudah ada pegawai, dan pada saat itulah saya ingin menjadi seorang pemimpin agar bisa terlibat dalam merubah bangsa ini untuk menjadi lebih baik, kalau kita menjadi seorang anggota atau pegawai, maka akan susah untuk merubah bangsa ini karna bukan kita pengambil kebijakan tersebut.
Disini saya tidak menyalahkan mahasiswa yang ingin kerja di perusahaan-perusahaan besar, PNS atau guru sekolah, hanya saja saya berharap saat kalian ingin bekerja di perusahaan besar , PNS atau guru sekolah maka bercita-citalah untuk jadi pemimpin di lembaga tersebut agar bisa merubah sistem yang salah menjadi benar. Dan bagi yang ingin jadi guru kalau ada uang bermimpilah untuk membuat sekolah, karena dengannya kalian bisa membentuk calon-calon pemimpin masa depan seperti yang kalian inginkan. Dan saya juga tidak menyalahkan orang-orang yang ingin jadi pemimpin di pemerintahan hanya saja saya berharap kalian sebelum masuk kesana sudah memiliki penghasilan yang cukup sehingga yang kalian cari disana adalah benar-benar sebuah keadilan bukan uang untuk kehidupan.
Disini yang menjadi titik permasalahan bukanlah hasil tapi cara berfikir kita, karena yang menentukan hasil itu adalah tuhan, kita hanya di tuntut untuk berusaha dalam mencapainya.
akhir kata dari saya,
“Dunia kampus adalah tempat untuk merobah cara berfikir kita terhadap sesuatu.”
Wassalam..
SETETES HARAPAN

Debu..
Deru debu yang menghempas
Seakan dunia mau kiamat
Seakan hilang dari peredarannya

Indonesiaku..
Akankah engkau keluar dari keterpurukan
Akankah engkau bangkit dari medan perang
Dengan kondisimu saat ini

Indonesiaku...
Lihatlah tanganmu,
Begitu banyak korupsi yang terjadi
Tanganmu hilang,
Sa'at kemiskinan berdiri di depanmu

Indonesiaku..
Lihatlah kakimu,
Begitu mudah melangkah menuju ke zholiman
Kakimu pergi,
Sa'at kebodohan mengerogoti seluruh tubuhmu.

Indonesiaku...
Bukan bermaksud hilangnya mimpi
Bukan bermaksud hilangnya smangat
Hanya kekhawatiran yang menyelimuti

Wahai Pemuda..
Masih adakah keringatmu yang akan kau kucurkan
Masih kuatkah tulangmu untuk kau teguhkan
Karna hanya dengan ini awal kebangkitan negara ini

Memang..
Hidup ini begitu membingungkan
Menuntut kita untuk selalu berjuang
Menuntut kita untuk membawa angin kemenangan

Wahai Tuhan ku..
Berilah cahaya-Mu dalam kegelapan ini
Agar kesejukan membanjiri tanah pertiwi
Agar rembulan tersenyum dengan cerahnya
Agar angin kesyukuran selalu ada.

Di tanah air ku Tercinta
"INDONESIA".

Karangan: Rahmat Syawal

Keajaiban Itu Selalu Ada


Juli  2010 saya dan teman-teman di sebuah organisasi membuat sebuah kegiatan memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 65,itulah hari yang dinanti dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia yang membuat masyarakatnya menangis dan juga tertawa karena senang atas kemerdekaan ini, sehingga semangat juang itu tumbuh besar dan membuat teriakan-teriakan dipinggir jalan, dikota-kota, di desa-desa,hanya satu kata yang diteriakkan dan membuat teriakan ini bergema keseluruh pelosok negeri ini yaitu MERDEKA. Alhamdulillah teman-teman semua menerima ide saya. Disini kami mencoba membuat sebuah konsepan yang bisa memberikan  manfaat bagi masyarakat banyak dan bisa di rasakan oleh banyak orang, untuk itu kami mulai melist sasaran-sasaran yang akan terlibat dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka kami membuat kegiatan se kabupaten, kebetulan lokasi kampus kami di kabupaten ogan iilir, maka kegiatan ini se kabupaten ogan ilir.Selanjutnya kami membahas yang lebih detail tentang sasaran peserta, siapasih dari segitu banyak masyarakat yang akan terlibat di dalam kegiatan tersebut.?Maka kami mulai berfikir dan mentoklah di satu usulan yaitu siswa sekolah, baik sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP) atau sederajatnya dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajatnya. Dan mulailah kami membuat berbagai macam acara yang seluruhnya terfokus kepada lomba-lomba. Ada lomba menggambar foto pahlawan, lomba baca puisi,  cerdas cermat, debat, lomba karikaturdan lain-lain.
Setelah mendiskusikan ini kami mulai bergerak untuk menjadikan sebuah konsepan ini menjadi sebuah kenyataan yang akan menjadi kenangan di masa yang akan datang dan menjadi sebuah amalan di yaumil akhir nanti, (Aamiin), inilah niatan awal kami. Selanjutnya kami mulai menjalankan tugas sesuai tugas masing-masing, ada yang buat surat kekantor dinas pendidikan dan mengatarkannya agar kegiatan ini mendapat dukungan serta dihadiri peserta yang banyak, ada yang membuat proposal untuk mencari dana, karna tampa dana kegiatan susah terlaksana dengan baik, dan ada juga yang membuat surat untuk juri-juri penilai lomba-lomba yang akan dilaksanakan.
Hari berjalan dan terus berjalan, kamipun juga seperti itu, berjalan terus agar kegiatan ini sukses seperti yang diimpikan, hingga sampailah kami di satu titik, yaitu tiga hari sebelum hari H atau tiga hari sebelum berlangsungnya kegiatan yang diimpi-impikan. Dorr… biasanya orang akan kaget kalau dikagetkan, begitu juga dengan kami, kami dikagetkan dengan satu permasalahan yang sering dialami oleh organisasi-organisasi lain yaitu D-A-N-A (DANA). Dana yang ada hanya sedikit, mulailah panik diantara kami, karna kegiatan yang ingin dilaksanakan ini membutuhkan dana yang lumayan besar, lalu saya mencoba menghilangkan kepanikan ini agar teman-teman yang lain tidak lagi mempermasalahkan masalahkan ini, saya bilang kalau masalah dana jangan terlalu dipikirkan Insya Allah ada,  lalu saya menghubungi bendahara di organisasi saya berada untuk menanyakan dana yang ada berapa, karena dia (bendahara umum) diatas saya tentu dia akan mengatakan yang tidak membuat saya langsung ngedrop dengan kondisi yang ada, sama seperti yang saya bilang kepada yang lain, dia bilang Insya Allah dananya ada tapi sedikit. Karena ini kegiatan saya, saya meminta ketegasan dia untuk mengatakan berapa jumlah yang sedikit itu biar saya jelas berapa lagi dana yang kurang dan dana yang harus di cari untuk solusi dari masalah ini, akhirnya dia mau memberitahukan berapa jumah dana yang sedikit itu.
Di mulai dari saat itu kepala saya sudah mulai pusing untuk memikirkan dari mana saya mendapatkan uang, kalau kegiatan ini dicancel akan membuat malu organisasi, karna undangan untuk kepala dinas sudah masuk dan pesertapun sudah mulai banyak yang mendaftar. Akhirnya saya mencoba bismillah saja atau melanjutkannya dengan berharap mudah-mudahan dari hari H-3 ini sampai di hari H akan ada dana yang muncul, karna saya yakin kalau kita melakukan hal yang baik Insya Allah tuhan akan membantu kita. Hanya satu hal inilah yang menjadi modal saya melaksanakan kegiatan ini. Bismillah.
Hari terus berjalan dan sampailah di hari yang ditunggu-tunggu, dana tak kunjung datang, teman-teman yang lain bertanya kembali tentang masalah dana ini, saya hanya bilang, “tenang, dana ada kok, sejak kapan dana jadi masalah.” Biar mereka tidak lagi mempertanyakan masalah dana, walau di kepala sudah tidak karuan memikiri masalah ini. Sampai hari H kami menggunakan dana pinjaman dari anggota organisasi, berharap dana yang dipinjam diganti setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Ternyata di hari H peserta bertambah banyak melebihi jumlah yang mendaftar sebelumnya, dan kami dapat masalah yang baru lagi, juri cuma ada 2 orang yang hadir dari sekian banyak lomba yang dilaksanakan, 2 orang ini cuma untuk satu perlombaan. Gimana dengan lomba yang lain.?
Kepala pusing jadi tambah pusing, tapi saya coba untuk tenang dengan kondisi yang ada, karena kalau tidak tenang akan mempengaruhi kepala kita dalam berfikir, saya mencoba melihat kondisi disekeliling dan tertujulah pada panitia yang ada, mereka sudah menjadi mahasiswa dan saya yakin kapasitas mereka sudah mempuni untuk menjadi juri setingkat SD, SMP dan SMA. hanya saja belum ada yang mempercayai mereka untuk jadi juri karna status yang masih mahasiswa. Akhirnya saya mencoba percaya sama mereka untuk jadi juri setiap lomba yang ada tergantung kapasitas atau kemampuan yang mereka miliki. Dan mulailah saya menghitung jumlah panitia yang ada, ternyata Alhamdulillah jumlah panitia mencukupi untuk jadi juri dengan tersisa panitia 2 orang, yaitu saya dan teman saya.
Perlombaan berjalan terus, kami berdua menjadi satpam karena selama lomba berjalan tidak ada pekerjaan yang berat lagi sampai perlombaanpun selesai. Selesai perlombaan seluruh juri berkumpul di suatu ruangan yang berarti semua panitia juga berkumpul karena mereka panitia yang jadi juri. Hehe.. Pada waktu merangkum nilai jadi satu tiba-tiba ada yang menyeletuk ngomong bahwasanya dana pendaftaran dari perlombaan banyak terkumpul, lalu mulailah melek mata saya melihat penghitungan dana yang ada, setelah dana pendaftaran dihitung keseluruhan ternyata di jumlahkan dengan dana awal yang sedikit itu malah berlebih dari jumlah dana yang di butuhkan. Alhamdulilah saya gak tau apa yang harus dikatakan, dana yang membuat pikiran dak karuan ini sudah mulai menghiasi hati, dengan kesenangan yang tak terbayangkan.
Lalu saya meminta dana itu untuk langsung melunasi uang anggota yang saya pinjam sebelumnya.Tadi fikiran saya yang sudah  tidak karuan karna dana sedikit, sekarang hati saya yang tidak karuan karena dana berlebih. Disinilah saya baru menyadari ternyata tuhan telah menolong kami dengan jumlah peserta yang ada, diawalnya yang daftar segini ternyata di hari H yang daftar bertambah dan dengan jumlah panitia yang pas, kalau seandainya panitia sedikit, selesai sudah kepala saya dibuatnya. Subhanallah, bantuan Allah datang dari jalan yang tidak kita ketahui dan tidak kita duga-duga. Mungkin beginilah cara tuhan untuk membahagiakan hamba-hambanya. Wallahualam.
Waktu terus berganti, tahunpun juga terus berganti, sampai tibalah saya membaca sebuah novel yang terdapat sebuah kata-kata yang lebih kurang tulisannya, “yang dibutuhkan  seseorang untuk mencapai mimpi-mimpinya adalah dengan meyakininya.” Sekarang saya yakin dengan semua perkataan ini, dan karna bukan cuma satu kisah ini, tapi masih banyak lagi kisah-kisah yang lain, dan saya yakin kalian juga sudah mengalaminya, hanya saja kita tidak menyadarinya. Dan banyak juga diantara kita yang tidak sanggup untuk melanjuti mimpi-mimpinya karna terasa begitu pahit sebuah perjuangan tapi saat kita bisa mencapai apa yang kita inggini, barulah kita sadar betapa indahnya hasil dari sebuah perjuangan tersebut.Jadi untuk apa berfikir pajang, marilah yakin dengan mimpi-mimpi kita karna Allah akan memberikan keajaibannya, dengan cara keajaiban itu akan selalu ada mengiringi kita.
Akhir kata dari saya:
“Perjuangan itu pahit, tapi jauh lebih pahit lagi saat kita berhenti untuk mencapainya.”

Minggu, 15 Juli 2012

Menuju Fitrah

            Assalamualaikum Wr. Wb


            Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya kepada kita, salah satunya alhamdulillah kita masih di beri kesempatan untuk hidup agar bisa menjadikan diri kita sebagai hamba-Nya yang bertaqwa. Selawat beserta salam tidak lupa juga kita sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang selalu istiqomah dijalan Allah SWT, yang telah menyebarkan agama islam ini ke seluruh pelosok penjuru dunia sehingga kita dapat merasakan begitu nikmatnya dan begitu indahnya agama Allah SWT.

        Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana kita di beri kesempatan besar untuk menjadikan diri kita kembali fitrah. Bulan ramadhan hanya berkunjung kepada kita sekali dalam satu tahun, dimana kita sebagai tuan rumah harus menyambutnya dengan senang hati, ibarat tamu yang datang kerumah kita, kita harus membersihkan rumah kita terlebih dahulu, agar orang yang berkunjung senang melihatnya, rumah disini maksudnya adalah  hati kita, jadi kita harus membersihkan terlebih dahulu hati kita dengan meminta ampunan kepada Allah SWT, agar niatan kita untuk berpuasa lebih mendapatkan berkahnya, dan lebih khusyuk untuk melakukan puasa di bulan ramadhan ini.


         Selanjutnya kita juga harus tahu bagai mana cara-cara atau trik-trik untuk menyambut tamu ini, karena sa'at kita menyambut tamu dengan benar Insya Allah akan banyak pahala yang kita dapat, jadi kita harus tahu trik-trik menyambut bulan ramadhan.
         
         1. Persiapkan Jasadiyah Kita


         Dalam bulan ramadhan kita membutuhkan badan yang kuat, sehat, dan terlindung dari  berbagai penyakit, untuk itu kita di tuntut agar memiliki kondisi tubuh yang bagus sa'at bulan ramadhan berlangsung agar puasa kita tidak ada yang bolong atau terhambat dari sakit-sakitan yang tidak di inginkan. untuk menghindari ini kita harus melakukan cek kesehatan terlebih dahulu, siapa tahu ada penyakit yang tidak kita sadari, atau tersembunyi, bukan berarti ini sebuah kewajiban tapi cuma antisipasi. Selanjutnya kita harus menghindari segala sesuatu yang dapat mempermudah penyakit menggerogoti tubuh kita, seperti menghindari makanan-makanan yang mengadung penyakit dan yang mampu mengurangi dayan tahan tubuh kita.


          2. Persiapkan Ruhiyah Kita


         Ruhiyah adalah poin penting dalam menyambut bulan ramadhan, karna dari sisi inilah kita akan di uji sejauh mana kita mampu menahan segala sesuatu yang akan membatalkan puasa atau yang mengurangi nilai-nilai dari  puasa itu sendiri. memang benteng yang satu ini akan susah dirobohkan kalau kita paham dari subtansi puasa itu sendiri, tapi semuanya tidak akan lengkap kalau tidak dilakukan beriringan dengan perbuatan itu sendiri, untuk itu kita harus mempersiapkan ruhiyah kita, kita harus melakukan segala hal yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita seperti shaum sunah, tilawah, qiyamulail dan lain-lain. Semoga dengan persiapan ini kita dapat menahan semua hal yang tidak kita ingini. 


          3. Persiapan Fikriah Kita.


          Fikriah disini maksudnya adalah ilmu-ilmu tentang puasa ramadhan, seperti rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain yang di anggap perlu untuk dipersiapkan, agar puasa kita sempurna dan agar kita mampu mendapatkan apa-apa yang diinginkan oleh semua orang yaitu kembali fitrah. Jadi kita harus tau aturan main di bulan ramadhan ini. Selain itu sebaiknya kita juga mencari hikmah-hikmah dari bulan ramadhan, agar bisa kita jadikan sebagai motivasi bagi kita untuk selalu semangat dalam melakukan puasa ramadhan ini. ada begitu banyak hikma-hikmah di bulan ramadhan ini yang bisa kita petik dan dapat kita cari dimanapun..


         Itulah sedikit kiat-kiat dalam melakukan persiapan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini, agar kita dapat menjadi manusia yang kembali fitrah. dan semoga kita mendapat paket khusus yang sudah disiapkan Allah SWT untuk orang-orang terpilih yaitu "Malam Seribu Bulan", apakah kita termasuk kedalamnya.? semuanya tergantung kepada kita, sejauh mana persiapan kita untuk mendapatkannya.


             Sekian, semoga dapat bermanfa'at, teruma bagi saya sendiri.


Wassalam...


By: Rahmat Syawal

Jumat, 13 Juli 2012

Ramadhan..

Titik..

Di titik ini ku melihat indahnya lukisan-Mu,
Di titik ini ku memahami akan ke esaan-Mu,
Di titik ini jua ku yakin akan kebesaran-Mu,
"Ya Allah".

Sekarang..

Ku buka ulang lembar kehidupanku,
Ku baca ulang arti khidupanku,
Dan ku teriakkan pada hati ku,
"Aku Wajib Berubah"

Ya Tuhanku..

Engkaulah pemilik kekuasaan,
Engkaulah penggenggam kehidupan,
Engkaulah pengatur panggung drama,
Kabulkanlah impianku.

Kini..

Ramadhan datang berkunjung,
Akan membawa segudang pahala,
Akan menghapus dosa-dosa,
Agar kita kembali fitrah.

Wahai Diriku..

Akankah engkau kembali terkekang,
Akankah engkau tunggang langgang,
Terkurung oleh dinding waktu,
Yang mengarahkanmu pada kerugian.

Waktu ini hanya singkat,
Sekarang ingusan besok tua'an,
Untuk itu mari manfa'atkan,
Agar engkau berdiri tegak

"Di Puncak Kesucian".

Karangan: Rahmat Syawal

Kamis, 12 Juli 2012

Untaian Singkat Sejarah Kehidupan Ku

Di Ranah Minang, Indonesia.

Bonjol Alam..

           Inilah nama kampung halaman ku, disinilah aku di besarkan sejak umur 5 tahun sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), mungkin agak aneh kenapa sejak umur 5 tahun.??, karena saya di lahirkan di Jakarta dan tinggal disana sampai umur 5 tahun.
hehe..

             Awal kepindahan saya dari jakarta sampai terdampar ditanah tercinta ini adalah sesuatu yang mungkin sering di alami semua orang yang pindah ke daerah yang memiliki perbedaan bahasa yaitu pusing. Yah kata pusing yang cocok untuk berada di posisi atas dalam keadaan seperti ini, karena kita harus beradaptasi dengan bahasa dimana kita berada. Bagi seorang anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi, karna otaknya mampu bekerja cepat, inilah kebesaran tuhan, tapi sisi lain, bahasa yang sudah di pahami sebelumnya menjadi hilang karna tidak pernah terpakai-pakai.

              Pada sa'at umur 5 tahun, saya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan umur 6 tahun saya masuk Sekolah Dasar (SD). Perjalanan pertumbuhan saya di masa-masa ini sangat menggoda, sehingga  membentuk karakter pribadi saya sampai sekarang ini yaitu mudah ketawa. Saya hidup dilingkungan keluarga yang selalu ceria walau kehidupan untuk hidup tergolong susah dan ada juga sekali-sekali konflik sesama saudara, tapi alhamdulillah karna sudah di ajarkan untuk selalu menghilangkan semua kesalah orang jadi jarak antara kesal dan ketawa lagi relatif sangat singkat.

               Selama di sekolah dasar begitu banyak kejadian yang tak pernah terlupakan dalam benak sampai sekarang, kenapa tidak, karna pengaruhnya terasa sampai sa'at sekarang ini yaitu salah satunya tinggal kelas. hehe.., yah, saya pernah tinggal kelas satu kali yaitu pada kelas 5 SD, pada sa'at itu saya merasakan kebodohan dalam diri ini sudah menumpuk, akhirnya mendapat guncangan yang lumayan hebat, salah satunya tidak berani pulang kerumah karna orang tua menunggu di rumah, saya takut di marahi, tapi alhamdulillah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi, orang tua saya tidak marah. hehe.. Ini semua cerita lama, hanya sebuah sejarah kehidupan yang harus diambil hikmahnya untuk dijadikan evaluasi buat ukiran cerita kehidupanku selajutnya.

               Selain sekolah dasar saya juga ikut sekolah baca Al-Qur'an selama 3 tahun, disini saya diajarkan membaca Al-Qur'an, setelah tiga tahun belajar akan ada namanya perayaan Khatam Al-Qur'an yang di laksanakan oleh pemuda-pemuda di daerah saya yang bernama Persatuan Pemuda-Pemudi Bonjol Alam (P3BA). Perayaan ini diadakan setiap tahun dengan berbagai macam rangkaian kegiatan, ada pawai untuk anak-anak yang berkhatam keliling kanagarian (kelurahan), ada lomba baca qur'an bagi yang berkhatam dan ada lomba untuk anak-anak dan para pemuda yang sering dilakukan di kegiatan 17 agustus di daerah-daerah lain seperti lomba pacu karung, main bola pakai kain sarung, panjat batang pinang dan lain-lain. Sampai sekarang acara ini tetap berlangsung setiap tahunnya, biasanya diadakan satu minggu sesudah hari raya Idul Fitri. Dalam perlombaan baca al-qur'an ini saya dapat nomor urut pertama yang di panggil, hehe... artinya saya mendapat nomor urut terakhir dari 18 orang yang mengikut Khatam Al-qur'an ini atau jumlah siswa didik angkatan saya di daerah tercinta ini. Saya kira saya termasuk dalam satu orang yang susah baca Al-qur'an, tetapi ternyata tidak, karna alhamdulilah saya tahu dimana tempat-tempat keluar huruf dan bagaimana membacakannya serta ilmu tajwidnya.


               Setelah lulus sekolah dasar saya tidak mau masuk sekolah menengah pertama (SMP), dan ternyata alhamdulillah saya tidak pernah mencicipi sedikitpun bagaimana rasanya di SMP, karna saya masuk Madrasah Tsanawiyah Negri 2 (MTsN 2) Bukittinggi. Setiap orang memiliki alasan-alasan tersendiri untuk masuk sekolah manapun begitu juga dengan saya, mungkin agak lucu, alasan saya masuk MTsN sangat singkat, cuma ada 2, yang pertama ingin sekolah di bukittinggi dan yang kedua ingin pakai celana panjang, bukan karna ingin menutup aurat tapi karna malu kalau sudah besar (kelas 3) masih pakai celana pendek kemana-mana, hehe..  Alhamdulillah terkabul, tetapi ternya setelah saya lulus ada peraturan baru yang di berlakukan oleh pemerintahan Kabupaten Agam yang menbuatku agak sedikt hmmm... yaitu di wajibkan setiap sekolah untuk memakai pakaian yang menutupi aurat baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu pakai celana panjang bagi laki-laki dan rok panjang serta berjilbab bagi perempuan. baguskan..??  inilah daerah ku, bagaimana dengan daerah mu..?? hehe..